26.1 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Panen Raya di Kalteng, Pendidikan dan Pangan Jadi Fondasi Generasi Unggul

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperkuat fondasi sumber daya manusia (SDM) daerah.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran bersama sejumlah pejabat hadir dalam kegiatan panen raya padi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4). Kegiatan ini dirangkai dengan panen raya serentak secara virtual yang diikuti 14 provinsi sentra utama padi, dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung swasembada pangan nasional, sekaligus momen menegaskan kembali peran petani sebagai penopang utama bangsa.

Dalam sambutannya secara virtual, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta menekankan pentingnya keberadaan petani.

“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan tidak ada negara dan tanpa pangan tidak ada NKRI,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga mengumumkan kebijakan harga pembelian gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram yang berlaku di seluruh penggilingan padi, termasuk Bulog.

Baca Juga :  Ini Tujuan Pembatasan Arus Masuk Orang ke Kalteng

“Jangan korbankan petani dengan alasan rendemen, kadar air, atau kualitas. Pengusaha boleh untung, tapi jangan mencekik petani kita,” tegasnya.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyampaikan rasa terima kasih atas kebijakan tersebut, yang dinilai sangat berpihak kepada masyarakat, terutama petani.

“Dengan kebijakan Bapak Presiden menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram, sangat dirasakan oleh masyarakat. Begitu pula dengan ketersediaan pupuk, saat ini sangat mudah didapat sehingga meringankan beban para petani,” ujar Gubernur.

Di sela kegiatan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa kehadiran dirinya mendampingi Gubernur merupakan bentuk dukungan lintas sektor dalam membangun Kalteng yang berdaya saing dari sisi pertanian dan pendidikan.

Reza menyebut, perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani berdampak positif bagi dunia pendidikan. Ketahanan pangan yang baik, menurutnya, akan menciptakan generasi sehat dan siap belajar.

“Generasi muda Kalimantan Tengah adalah aset berharga yang harus jadi tuan di daerahnya sendiri. Maka penting bagi kami untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, kasih sayang, dan kearifan lokal seperti belom bahadat dan semangat huma betang sejak dini,” tutur Reza.

Baca Juga :  Ya Allah, Turunkanlah Kami Hujan yang Bermanfaat

Ia juga menegaskan perlunya membangun sistem pendidikan yang setara dan efisien guna mencetak SDM unggul yang tetap menjunjung nilai-nilai budaya lokal.

“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita ingin anak-anak Kalteng tumbuh dalam semangat Indonesia Raya, merangkul semua, dan membangun daerahnya sendiri dengan cinta, ilmu, dan karakter,” imbuhnya.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) mencatat, produksi padi Kalteng pada April 2026 diproyeksikan mencapai ±37.745 ton GKG atau setara ±22.420 ton beras. Angka ini tersebar di sejumlah daerah, seperti Kapuas, Seruyan, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Forkopimda Provinsi Kalteng, Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai, Bupati Kapuas Wiyatno, Bupati Katingan Saiful, Kepala Bulog Wilayah Kalteng Budi Sultika, Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti, serta jajaran kepala perangkat daerah Provinsi Kalteng. (mmckalteng)

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus memperkuat fondasi sumber daya manusia (SDM) daerah.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran bersama sejumlah pejabat hadir dalam kegiatan panen raya padi di Desa Pantik, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Senin (7/4). Kegiatan ini dirangkai dengan panen raya serentak secara virtual yang diikuti 14 provinsi sentra utama padi, dipimpin langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung swasembada pangan nasional, sekaligus momen menegaskan kembali peran petani sebagai penopang utama bangsa.

Dalam sambutannya secara virtual, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), serta menekankan pentingnya keberadaan petani.

“Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan tidak ada negara dan tanpa pangan tidak ada NKRI,” ujar Presiden Prabowo.

Presiden juga mengumumkan kebijakan harga pembelian gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram yang berlaku di seluruh penggilingan padi, termasuk Bulog.

Baca Juga :  Ini Tujuan Pembatasan Arus Masuk Orang ke Kalteng

“Jangan korbankan petani dengan alasan rendemen, kadar air, atau kualitas. Pengusaha boleh untung, tapi jangan mencekik petani kita,” tegasnya.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menyampaikan rasa terima kasih atas kebijakan tersebut, yang dinilai sangat berpihak kepada masyarakat, terutama petani.

“Dengan kebijakan Bapak Presiden menetapkan harga gabah Rp6.500 per kilogram, sangat dirasakan oleh masyarakat. Begitu pula dengan ketersediaan pupuk, saat ini sangat mudah didapat sehingga meringankan beban para petani,” ujar Gubernur.

Di sela kegiatan, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo menyampaikan bahwa kehadiran dirinya mendampingi Gubernur merupakan bentuk dukungan lintas sektor dalam membangun Kalteng yang berdaya saing dari sisi pertanian dan pendidikan.

Reza menyebut, perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani berdampak positif bagi dunia pendidikan. Ketahanan pangan yang baik, menurutnya, akan menciptakan generasi sehat dan siap belajar.

“Generasi muda Kalimantan Tengah adalah aset berharga yang harus jadi tuan di daerahnya sendiri. Maka penting bagi kami untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, kasih sayang, dan kearifan lokal seperti belom bahadat dan semangat huma betang sejak dini,” tutur Reza.

Baca Juga :  Ya Allah, Turunkanlah Kami Hujan yang Bermanfaat

Ia juga menegaskan perlunya membangun sistem pendidikan yang setara dan efisien guna mencetak SDM unggul yang tetap menjunjung nilai-nilai budaya lokal.

“Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita ingin anak-anak Kalteng tumbuh dalam semangat Indonesia Raya, merangkul semua, dan membangun daerahnya sendiri dengan cinta, ilmu, dan karakter,” imbuhnya.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) mencatat, produksi padi Kalteng pada April 2026 diproyeksikan mencapai ±37.745 ton GKG atau setara ±22.420 ton beras. Angka ini tersebar di sejumlah daerah, seperti Kapuas, Seruyan, Pulang Pisau, dan Barito Utara.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Andi Nur Alamsyah, Forkopimda Provinsi Kalteng, Bupati Pulang Pisau Ahmad Rifai, Bupati Kapuas Wiyatno, Bupati Katingan Saiful, Kepala Bulog Wilayah Kalteng Budi Sultika, Kepala BPS Kalteng Agnes Widiastuti, serta jajaran kepala perangkat daerah Provinsi Kalteng. (mmckalteng)

Terpopuler

Artikel Terbaru