28.4 C
Palangkaraya
Friday, September 29, 2023

Sembako Penyumbang Inflasi Kalteng

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri terjaga rendah di Provinsi Kalteng.

“Untuk penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam,” sebut Magfur.

Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini. Pada awal Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Dorong Peningkatan Daya Saing Wilayah

“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan. Di mana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” imbuhnya.

Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga. Sementara komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.

“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” tambah Magfur.

Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.

“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

Baca Juga :  Semua PBS Harus Segera Merealisasikan Plasma untuk Masyarakat.

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri terjaga rendah di Provinsi Kalteng.

“Untuk penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam,” sebut Magfur.

Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini. Pada awal Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.

Baca Juga :  Kwarda Gerakan Pramuka Kalteng Ikuti Upacara Hari Pramuka Ke - 59 seca

“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan. Di mana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” imbuhnya.

Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga. Sementara komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.

“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” tambah Magfur.

Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.

“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

Baca Juga :  Pemprov Kalteng Petakan Potensi Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan

Terpopuler

Artikel Terbaru