31.7 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Sembako Penyumbang Inflasi Kalteng

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri terjaga rendah di Provinsi Kalteng.

“Untuk penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam,” sebut Magfur.

Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini. Pada awal Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng dan 2 Kabupaten Raih BKN Award 2022

“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan. Di mana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” imbuhnya.

Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga. Sementara komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.

“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” tambah Magfur.

Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.

“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

Baca Juga :  Kondisi Udara di Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalteng Magfur, menyebut bahwa deflasi transportasi menekan inflasi gabungan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri terjaga rendah di Provinsi Kalteng.

“Untuk penyebab utama inflasi bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Didorong oleh kenaikan harga beras, daging ayam ras, bawang merah, semangka, dan ikan gabus. Peningkatan harga beras berlanjut sejalan dengan penyesuaian harga gabah dan HET, di tengah hasil panen yang terbatas. Daging ayam meningkat dampak cuaca panas yang meningkatkan kematian unggas/ayam,” sebut Magfur.

Menurutnya berdasarkan perkembangan harga terkini. Pada awal Juli terjadi peningkatan harga mayoritas untuk komoditas pangan seperti beras, daging ayam, telur ayam, bawang putih, dan cabai rawit.

Baca Juga :  Pemprov Kalteng dan 2 Kabupaten Raih BKN Award 2022

“Daging ayam menunjukkan lonjakan paling signifikan. Di mana lonjakan terjadi karena banyaknya ayam ternak yang mati akibat cuaca panas, juga kenaikan harga pakan,” imbuhnya.

Selanjutnya ia menambahkan, pada sejumlah komoditas pangan lainnya seperti bawang merah, cabai merah, minyak goreng, dan gula pasir memperlihatkan penurunan harga. Sementara komoditas perikanan seperti ikan tongkol dan ikan lais turut mengalami penurunan harga.

“Hal ini disebabkan oleh jumlah pasokan yang cukup dan normalisasi permintaan pasca HBKN Ramadan dan Idul Fitri 2023,” tambah Magfur.

Sedangkan angkutan udara kembali menunjukkan peningkatan harga setelah menjadi komoditas penyumbang deflasi pada Mei 2023.

“Beras dan angkutan udara kembali menjadi komoditas penyumbang utama inflasi pada HBKN Idul Adha,” pungkasnya. (pri/mmckalteng)

Baca Juga :  Kondisi Udara di Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

Terpopuler

Artikel Terbaru