PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran mengungkapkan inflasi di Provinsi Kalteng saat ini masih terkendali berkat kerja sama semua pihak.
Itu disampaikannya pada saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pengendalian Inflasi dan Ketahanan Pangan Akibat Dampak El Nino di wilayah Provinsi Kalteng. Rakor yang berlangsung secara hybrid tersebut, dipusatkan di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (5/10).
“Pada bulan September 2023, angka inflasi dari tahun ke tahun Kalimantan Tengah sebesar 1,88 persen, lebih rendah dari angka nasional yang sebesar 2,28 persen. Kemudian dari bulan ke bulan Kalimantan Tengah sebesar 0,11 persen, juga lebih rendah dari angka nasional yaitu 0,18 persen. Kemudian, angka inflasi tahun kalender sebesar 1,52 persen, di bawah nasional yang di angka 1,63 persen,” ujarnya.
Meskipun begitu, orang nomor satu di Kalteng itu mengingatkan agar tidak lengah dan tetap fokus dalam upaya-upaya pengendalian inflasi.
“Mayoritas komoditas penyumbang inflasi berhubungan dengan ketahanan pangan. Oleh karena itu, untuk menyangga inflasi agar terus terkendali, sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah, bukan hanya langkah jangka pendek saja, tetapi juga langkah jangka panjang harus benar-benar dipersiapkan,” imbuhnya.
Terkait dengan pengendalian inflasi,Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Nuryakin mengimbau agar lebih memaksimalkan hal tersebut. Mengingat dampak musim kemarau panjang yang diakibatkan el nino pada beberapa komoditas mulai menunjukkan kenaikan harga, sehingga harus terus dipantau dan dikendalikan.
“Salah satunya kenaikan komoditas beras, menyikapi kenaikan tersebut Pemerintah Provinsi telah meluncurkan program subsidi beras di triwulan keempat ini. Dampak el nino diperkirakan terjadi hingga Maret 2024, jika tidak dikelola dengan baik maka kita bisa mengalami kelangkaan,” tukasnya. (hfz/pri)