32.7 C
Jakarta
Monday, April 14, 2025

Food Estate Butuh Penyuluh Handal dan Spesialis

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Sekda
Kalteng Fahrizal Fitri mewakili Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya
menerima audiensi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP Kementan RI) Dedi Nursyamsi beserta
jajarannya, di Ruang Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (2/10). Audiensi
ini dalam rangka membahas penguatan program prioritas food estate yang ada di
Kalteng.

Kepala BPPSDMP Kementan RI
Dedi Nursyamsi menyampaikan, food estate telah menjadi perhatian bahkan
prioritas bagi Presiden RI Joko Widodo. Tentu saja ini diawali dari keseriusan
agar mampu mengatasi masalah pangan.

“Ke depannya food estate
akan mengembangkan komoditas lebih luas seperti tanaman pangan, perkebunan dan
perikanan, sehingga yang paling penting adalah pengelolaan yang harus dikelola
secara modern seperti perusahaan dan harus menguntungkan,” ucapnya melalui
siaran pers Biro Administrasi Pimpinan (Adpim).

Baca Juga :  Plt Gubernur Bersama Paslon dan KPU Tandatangani Komitmen Taati Proke

Diungkapkannya, pertanian
harus dikelola secara mekanisasi yang esensinya adalah efisiensi dan
produktivitas tinggi dari hulu ke hilir yang memberi keuntungan bagi petani.
Sumber daya manusia (SDM) pertanian pun memberi kontribusi terhadap peningkatan
produktivtas paling besar yakni 50 persen selain inovasi teknologi dan
kebijakan.

“Kementerian Pertanian
serius akan membangun SDM pertanian termasuk di luar kawasan food estate di
Kalteng ini, salah satunya ditempuh melalui program Komando Strategis
Pembangunan Pertanian di Tingkat Kecamatan (Kostra Tani), selain itu Kementan
RI juga akan terus mendorong pemberdayaan balai pertanian dan para penyuluh
pertanian di Kalteng,” ungkapnya.

Sementara itu Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri menyampaikan, Kalteng dianugerahi luasan lahan kurang lebih 15
juta hektare atau 1,5 kali Pulau Jawa. Lahan begitu besar ini masih banyak
peluang yang bisa dikembangkan. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan
lahan tersebut?

Baca Juga :  Wagub: Pemprov Kalteng Siap Dukung Keberadaan Ponpes Amanatul Ummah

“Diharapkan adanya proses
pendampingan dari tenaga-tenaga penyuluh dengan spesialisasi di bidang
masing-masing,” tegas Fahrizal.

Selain itu, tantangan yang
dihadapi yakni mengubah konsep pertanian yang selama ini mengandalkan tenaga
manusia, diubah dengan mekanisasi. “Kami akan dorong petani milenial sehingga
petani tidak lagi dipersepsikan sebagai orang yang selalu bercampur lumpur dan
terik matahari, namun dengan mekanisasi semua dapat diproses menggunakan
teknologi untuk kemajuan sektor pertanian,” pungkasnya.

PALANGKA
RAYA
, KALTENGPOS.CO Sekda
Kalteng Fahrizal Fitri mewakili Plt Gubernur Kalteng Habib Ismail Bin Yahya
menerima audiensi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian Kementerian Pertanian RI (BPPSDMP Kementan RI) Dedi Nursyamsi beserta
jajarannya, di Ruang Bajakah, Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (2/10). Audiensi
ini dalam rangka membahas penguatan program prioritas food estate yang ada di
Kalteng.

Kepala BPPSDMP Kementan RI
Dedi Nursyamsi menyampaikan, food estate telah menjadi perhatian bahkan
prioritas bagi Presiden RI Joko Widodo. Tentu saja ini diawali dari keseriusan
agar mampu mengatasi masalah pangan.

“Ke depannya food estate
akan mengembangkan komoditas lebih luas seperti tanaman pangan, perkebunan dan
perikanan, sehingga yang paling penting adalah pengelolaan yang harus dikelola
secara modern seperti perusahaan dan harus menguntungkan,” ucapnya melalui
siaran pers Biro Administrasi Pimpinan (Adpim).

Baca Juga :  Plt Gubernur Bersama Paslon dan KPU Tandatangani Komitmen Taati Proke

Diungkapkannya, pertanian
harus dikelola secara mekanisasi yang esensinya adalah efisiensi dan
produktivitas tinggi dari hulu ke hilir yang memberi keuntungan bagi petani.
Sumber daya manusia (SDM) pertanian pun memberi kontribusi terhadap peningkatan
produktivtas paling besar yakni 50 persen selain inovasi teknologi dan
kebijakan.

“Kementerian Pertanian
serius akan membangun SDM pertanian termasuk di luar kawasan food estate di
Kalteng ini, salah satunya ditempuh melalui program Komando Strategis
Pembangunan Pertanian di Tingkat Kecamatan (Kostra Tani), selain itu Kementan
RI juga akan terus mendorong pemberdayaan balai pertanian dan para penyuluh
pertanian di Kalteng,” ungkapnya.

Sementara itu Sekda Kalteng
Fahrizal Fitri menyampaikan, Kalteng dianugerahi luasan lahan kurang lebih 15
juta hektare atau 1,5 kali Pulau Jawa. Lahan begitu besar ini masih banyak
peluang yang bisa dikembangkan. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan
lahan tersebut?

Baca Juga :  Wagub: Pemprov Kalteng Siap Dukung Keberadaan Ponpes Amanatul Ummah

“Diharapkan adanya proses
pendampingan dari tenaga-tenaga penyuluh dengan spesialisasi di bidang
masing-masing,” tegas Fahrizal.

Selain itu, tantangan yang
dihadapi yakni mengubah konsep pertanian yang selama ini mengandalkan tenaga
manusia, diubah dengan mekanisasi. “Kami akan dorong petani milenial sehingga
petani tidak lagi dipersepsikan sebagai orang yang selalu bercampur lumpur dan
terik matahari, namun dengan mekanisasi semua dapat diproses menggunakan
teknologi untuk kemajuan sektor pertanian,” pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru