PALANGKA
RAYA-Di tengah pandemi Covid-19, Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran terus bekerja keras demi kepentingan rakyat. Salah satunya, bergerak
cepat memutus mata rantai persebaran Covid-19, agar masyarakat bisa menjalani kembali
aktivitas secara normal.
Berbagai langkah diambil gubernur untuk
menyelamatkan masyarakat supaya tidak tenggelam dalam lumpur pandemi ini. Salah
satunya dengan menyalurkan bantuan berupa paket sembako maupun uang tunai dari
dana pribadi. Penyaluran ini dilakukan sembari menunggu pencairan bantuan yang
bersumber dari APBN maupun APBD.
Selain berkeliling Bumi Tambun Bungai untuk menyalurkan
bantuan paket sembako kepada rakyat yang terdampak, upaya penanggulangan juga terus
dilakukan. Pemprov bersama jajaran forkopimda berinisiatif melaksanakan rapid
test massal di sejumlah daerah, mulai dari Palangka Raya, Kapuas, Kotawaringin
Timur, Kotawaringin Barat, hingga beberapa kabupaten lainnya.
Tujuannya tak lain untuk melakukan pemetaan dan
mengetahui secara diri persebaran pasien Covid-19. Dengan demikian, pihaknya
bisa mengambil langkah penting ke depan.
Gubernur menyatakan, saat ini dirinya ingin
fokus bekerja mengisi sisa masa jabatannya. Gubernur pun mengakui bahwa dirinya
tidak pandai berkata. Oleh karena itu, ia lebih mengedepankan
tindakan nyata dengan bergerak dan bekerja untuk kepentingan rakyat Kalteng.
Urusan politik, tutur gubernur, sudah ada ahlinya, urusan ekonomi ada pakarnya,
sosial budaya ada pemangkunya, urusan informasi ada jurnalis dan sumbernya.
“Saya lebih nyaman bersama rakyat dan
hadir di tengah-tengah mereka untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan
keluhan mereka,” ungkap orang nomor satu di Kalteng ini.
Selama empat tahun perjalanannya mengabdikan
diri untuk rakyat, ia telah banyak mendengar tangis dan air mata masyarakat
yang tinggal di kampong-kampung, di pinggiran hutan, yang mendambakan perhatian
dan uluran tangan pemerintah.
Oleh sebab itu, ia bertekad untuk bisa mewujudkan
harapan rakyat. Dengan hati mendengarkan rintihan kaum marginal. Karena
keterbatasan, ada banyak harapan yang belum dipenuhinya.
“Insyaallah, jika Allah menghendaki, maka
tiada yang mustahil. Saya Sugianto Sabran sesungguhnya hanyalah penghibur. Izinkan saya mencintai
Kalteng dengan apa adanya,” pungkasnya.ÂÂ