PALANGKA RAYA,KALTENGPOS.CO-Pengembangan
program food estate di Kalteng masih menjadi kekhawatiran khususnya bagi
masyarakat lokal, seperti adanya transmigrasi atau pekerja dari luar.
Pemerintah daerah (pemda) dalam hal ini Pemprov Kalteng memastikan hal itu saat
ini tidak terjadi, bahkan mendukung masyarakat lokal agar mau terlibat secara
langsung pada program nasional ini.
Sekda Kalteng Fahrizal
Fitri menanggapi aksi demo yang dilaksanakan oleh masysarakat sebagai bentuk
aspirasinya. Pasalnya, mereka (pendemo,red) kapan perlu akan diundang ke lokasi
dan mengajak partisipasi masyarakat terhadap program food estate itu.
“Mereka menyampaikan
keluhan-keluhan, silahkakan ambil peran juga dalam program ini,†katanya saat
diwawancarai di Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (1/9).
Diungkapkannya,
keterlibatan masyarakat luas khususnya penduduk lokal sangat diperlukan,
lantaran Kalteng akan mengembangkan 165 ribu hektare lahan. Jika program ini
berjalan dengan baik, tentu perekonomian Kalteng akan begerak, apalagi di tengah
pandemi saat ini yang masih dapat bertahan yakni sektor pertanian.
“Ini merupakan
kesempatan dan kepercayaannya dari Presiden Ri dengan memberikan Kalteng
program stragetgis, peran masyarakat Kalteng sangat dibutuhkan dalam wujdukan
mewujudkan cita-cita Indonesia,†ungkapnya kepada awak media.
Memang, lanjut
Fahrizal, sebagian masyarakat masih menganggap pemerintah akan mendatangkan
transmigran dari luar. Padahal, program ini dijalankan oleh petani yang sudah
jelas kepemilikannya.
“Hanya saja, kendala
saat ini terkadang mereka kekurangan tenaga kerja dan teknologi, nah ini
intervensi kami. Telah diberikan peralatan guna mempercepat pengerjaan sehingga
kesulitan kekurangan tenaga kerja tidak ada lagi,†bebernya.
Apalagi, di tengah pandemi ini, rencana mendatangkan
tenaga dari luar tidak akan terjadi. Apabila,
seandainya nanti ada transmigrasi polanya adalah masyrakat lokal,
mungkin juga ditambah para pensiunan TNI yang akan melakukan pendampingan.