PALANGKA RAYA รขโฌโ Indonesia merupakan negara
dengan kasus AIDS tertinggi di Asia Tenggara, bahkan ada seribu lebih
masyarakat Kalteng terkena human immunodeficiency virus (HIV)/ acquired immune
deficiency syndrome (AIDS). Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng pun
menyayangkan banyaknya jumlah penderita HIV/AID bahkan masih banyak masyarakat
yang tidak mengetahui terkena penyakit tersebut.
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melaui staf Ahli
Gubernur Yuas Elko mengungkapkan, secara kumulatif kasus HIV/AIDS dari tahun 1997
sampai dengan Desember Tahun 2018 sebanyak 1.221 orang. Terdiri dari 781 orang
penyandang HIV dan 440 orang penyandang AIDS.
โInilah yang menjadi tugas kita bersama sebagai
upaya untuk mencegah penularan HIV/AIDS dengan strategi suluh, temukan, obati
dan pertahankan,โ ucapnya.
Dikatakannya, masalah HIV/AIDS merupakan masalah
yang sangat kompleks. Perlu perjuangan dan kerjasama untuk menemukan
orang-orang yang terinfeksi, mengingat kesadaran masyarakat yang masih rendah
untuk memeriksa kesehatan dan 25 persen dari mereka yang telah terinfeksi tidak
mengetahui status mereka sebagai orang dengan HlV/AIDS.
โSaat ini, seluruh kabupaten/kota di di Kalteng
telah melaporkan adanya anggota masyarakat yang terinfeksi HIV, artinya
HIV/AIDS tidak hanya terdapat di ibu kota saja, tetapi justru ada pasien yang
dirawat di rumah sakit berasal dari pelosok-pelosok desa,โ tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS
Kalteng, Rusini Anggen menyebutkan dari jumlah ini ternyata masih banyak
penderita yang tidak mengetahui penyakitnya.
Diungkapkannya, berdasarkan Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) pada Tahun 2016 ada 640.443 orang Indonesia yang terinfeksi
HlV/AIDS. Namun, sampai dengan Maret 2019, dari angka tersebut baru 338.363
atau 58,796 perse saja yang mengetahui status penyakit mereka.
โDalam upaya menanggulangi HIV-AIDS, KPA
Kalteng masih perlu bekerja keras untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
terkait pencegahan dan penularan HIV/AIDS,โ pungkasnya. (abw/uni/ctk/nto)