PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui adopsi teknologi modern. Kamis (1/8/2024), Disdik Kalteng menggelar Pelatihan TV Interaktif dan Pemanfaatan Papan Tulis Interaktif di Aula SMK Negeri 2 Palangka Raya. Pelatihan ini diikuti oleh 113 sekolah yang terdiri dari 72 penerima papan tulis interaktif dan 41 penerima TV interaktif.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada sekolah-sekolah tentang penggunaan teknologi interaktif sebagai media pembelajaran. Ketua Tim Penyusunan Program, Tutang, menjelaskan bahwa pelatihan ini terbagi dalam dua sesi, yaitu sesi TV interaktif yang dibawakan oleh PT Maju Negeri Perkasa, serta sesi papan tulis interaktif oleh PT Nanditama Borneo Cipta.
“Melalui teknologi ini, kami berharap dapat meningkatkan efektivitas dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Pada tahun 2025, teknologi ini diharapkan bisa diterapkan di seluruh ruang pembelajaran, tentunya menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran,” ujar Tutang.
Sementara itu, Plt. Sekdisdik Kalteng, Safrudin, yang mewakili Plt. Kadisdik Kalteng Muhammad Reza Prabowo, menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Kalteng H. Sugianto Sabran atas dukungannya. Menurut Safrudin, tanpa dukungan anggaran dari Gubernur, pengadaan teknologi ini tidak mungkin terlaksana, mengingat satu unit papan tulis interaktif bisa mencapai harga Rp200 juta.
“Kami sangat berterima kasih kepada Gubernur. Dukungan ini sangat berarti bagi perkembangan pendidikan di Kalteng,” kata Safrudin.
Lebih lanjut, Safrudin menekankan bahwa penggunaan papan tulis interaktif memiliki manfaat yang signifikan, seperti meningkatkan interaksi siswa dengan materi pelajaran, menyediakan permainan edukatif, serta memungkinkan siswa untuk menyimpan dan meninjau kembali pelajaran. Ia juga berharap teknologi ini dapat diterapkan di seluruh ruang kelas untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan interaktif.
Selain itu, Safrudin juga mengingatkan pentingnya pengelolaan dan keamanan perangkat. Guru-guru diinstruksikan untuk memastikan perangkat terdata secara resmi di sekolah, aman dari potensi pencurian, serta digunakan sesuai standar agar tidak mengalami kerusakan.
“Kami berharap perangkat ini digunakan dengan baik dan aman, serta dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan di Kalteng,” pungkasnya. (mmckalteng)