28.5 C
Jakarta
Thursday, April 10, 2025

Kualitas Udara Kota Palangkaraya Sangat Tidak Sehat

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kualitas udara di Kota Palangka Raya berdasarkan pantauan ISPU dari alat pemantau udara, Sabtu (30/9), masih dalam kategori sangat tidak sehat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Achmad Zaini, melalui Kepala UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi.

Dijelaskannya, kualitas udara saat ini sudah masuk kategori yang merugikan bagi makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Sudah beberapa hari ini Palangkaraya diselimuti kabut asap, dan saat ini nilai ISPU berada di angka 250 dan parameter kritisnya adalah Pm 2,5 mikron.

“Kualitas udara saat ini sangat tidak sehat, parameter lain yang juga tinggi ISPU-nya adalah Pm 10, Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC). Konsentrasi PM 2,5 tertinggi terpantau pada pukul 09.00 WIB sebesar 466 mikrogram per meter kubik,” terangnya, (30/9).

Baca Juga :  Pemko Palangkaraya Terima Piagam Penghargaan dari Pangdam XII Tanjungpura

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jika kebakaran hutan dan lahan terus terjadi, ada kemungkinan kualitas udara akan semakin memburuk.

“Saat ini kita hanya memiliki satu unit fix station  pemantau kualitas udara, sehingga idealnya masih belum cukup untuk memantau kualitas udara di Kota Palangkaraya yang sangat luas ini. Kami membutuhkan mobile station  yang bisa berpindah-pindah di beberapa lokasi kecamatan di Palangkaraya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, terkait dengan potensi penurunan kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan, masyarakat diimbau untuk melakukan beberapa hal.

“Pertama, kurangi aktivitas di luar ruangan. Kedua, gunakan masker jika akan beraktivitas di luar ruangan. Ketiga, tetap konsumsi makanan dan minuman yang cukup. Terakhir, yang paling penting adalah masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan agar tidak memperluas terjadinya karhutla. Bahkan pada saat kondisi seperti ini, pembakaran sampah oleh masyarakat sebaiknya tidak dilakukan,” pungkasnya. (*ana/pri)

Baca Juga :  Fairid Minta TPID Awasi Pasokan dan Stabilitas Harga Pangan

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kualitas udara di Kota Palangka Raya berdasarkan pantauan ISPU dari alat pemantau udara, Sabtu (30/9), masih dalam kategori sangat tidak sehat. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Achmad Zaini, melalui Kepala UPTD Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya, Ahmad Riadi.

Dijelaskannya, kualitas udara saat ini sudah masuk kategori yang merugikan bagi makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Sudah beberapa hari ini Palangkaraya diselimuti kabut asap, dan saat ini nilai ISPU berada di angka 250 dan parameter kritisnya adalah Pm 2,5 mikron.

“Kualitas udara saat ini sangat tidak sehat, parameter lain yang juga tinggi ISPU-nya adalah Pm 10, Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC). Konsentrasi PM 2,5 tertinggi terpantau pada pukul 09.00 WIB sebesar 466 mikrogram per meter kubik,” terangnya, (30/9).

Baca Juga :  Pemko Palangkaraya Terima Piagam Penghargaan dari Pangdam XII Tanjungpura

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa jika kebakaran hutan dan lahan terus terjadi, ada kemungkinan kualitas udara akan semakin memburuk.

“Saat ini kita hanya memiliki satu unit fix station  pemantau kualitas udara, sehingga idealnya masih belum cukup untuk memantau kualitas udara di Kota Palangkaraya yang sangat luas ini. Kami membutuhkan mobile station  yang bisa berpindah-pindah di beberapa lokasi kecamatan di Palangkaraya,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, terkait dengan potensi penurunan kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan, masyarakat diimbau untuk melakukan beberapa hal.

“Pertama, kurangi aktivitas di luar ruangan. Kedua, gunakan masker jika akan beraktivitas di luar ruangan. Ketiga, tetap konsumsi makanan dan minuman yang cukup. Terakhir, yang paling penting adalah masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan agar tidak memperluas terjadinya karhutla. Bahkan pada saat kondisi seperti ini, pembakaran sampah oleh masyarakat sebaiknya tidak dilakukan,” pungkasnya. (*ana/pri)

Baca Juga :  Fairid Minta TPID Awasi Pasokan dan Stabilitas Harga Pangan

Terpopuler

Artikel Terbaru