PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Seiring berlangsungnya musim penghujan saat ini, masyarakat di Kota Palangkaraya terus diimbau untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). Begitu juga dengan sejumlah penyakit lainnya yang mudah menyerang tubuh.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo. Dia mengajak agar seluruh warga tidak menganggap remeh terhadap penyakit DBD.
Sebab menurut Andjar, hujan yang masih melanda ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah ini, sangat berpotensi memperbanyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti. Hal itu lah sebagai penyebab utama DBD. Oleh karena itu, langkah preventif menjadi kunci utama dalam mencegah peningkatan kasus DBD.
“Warga diharapkan rutin melakukan 3M Plus. Yaitu menguras bak mandi dan tempat penampungan air lainnya. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, mendaur ulang barang bekas, dan menaburkan larvasida pada tempat yang sulit dikuras,” ujar Andjar, Senin (27/5) kemarin.
Selain itu, Andjar juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar rumah. Ia meminta warga untuk tidak lupa memantau tempat-tempat yang berpotensi menampung air hujan seperti pot bunga, kaleng bekas, dan ban bekas. Dengan demikian, lingkungan sekitar rumah bisa tetap bersih dan bebas dari sarang nyamuk.
“Bersihkan lingkungan sekitar rumah secara berkala untuk menghindari perkembangbiakan nyamuk,” katanya.
Andjar pun kembali mengimbau warga untuk segera melapor ke pusat kesehatan terdekat jika mengalami gejala demam tinggi mendadak. Apalagi nyeri otot dan sendi, serta ruam kulit. Deteksi dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk menghindari komplikasi serius yang dapat disebabkan oleh DBD.
Untuk itu, masyarakat diingatkan untuk menjaga kesehatan dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian mengonsumsi makanan bergizi dan berolahraga secara teratur yang merupakan dua langkah penting dalam menjaga daya tahan tubuh agar tetap optimal.
“Dengan daya tahan tubuh yang baik, maka risiko terkena penyakit, termasuk DBD, dapat diminimalisir,” tukasnya. (ana/hnd)