30.6 C
Jakarta
Tuesday, May 20, 2025

Tradisi Menjawet Uwei, Cerminan Identitas Budaya Dayak yang Perlu Dijaga dan Diwariskan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Hj. Iin Hendrayati Idris, turut hadir menyaksikan Lomba Keterampilan Tradisional Menjawet Uwei di rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.  Kehadirannya itu sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal, khususnya keterampilan anyaman rotan yang semakin langka di kalangan generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Iin menyampaikan bahwa pihaknya juga mengirimkan satu orang peserta untuk berpartisipasi dalam lomba menjawet ini. Ia menilai lomba tersebut sangat penting sebagai upaya menjaga eksistensi tradisi menjawet uwei yang kini mulai jarang dikuasai oleh generasi muda.

“Kami sangat mengapresiasi lomba ini, karena menjawet itu sudah hampir tidak ada generasi penerusnya. Rata-rata pesertanya adalah ibu-ibu yang sudah berpengalaman,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga :  Anak Alergi Susu Sapi, Pahami Penyebabnya

Menurutnya, rendahnya minat generasi muda terhadap keterampilan menjawet menjadi perhatian serius.

“Anak-anak muda sekarang jarang yang bisa menjawet. Padahal ini adalah warisan budaya yang sangat berharga. Mudah-mudahan dengan adanya lomba seperti ini, bisa menjadi motivasi bagi generasi berikutnya untuk belajar dan meneruskan tradisi ini,” tambahnya.

Iin juga menyampaikan bahwa lomba menjawet uwei tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi menjadi media edukasi dan promosi budaya lokal. Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi pemerintah daerah lain serta sekolah-sekolah untuk memasukkan keterampilan tradisional ke dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pelatihan khusus.

Saat ditanya soal harapan ke depan untuk memperkenalkan menjawet uwei kepada generasi muda, Hj. Iin menekankan pentingnya kesinambungan tradisi.

Baca Juga :  Diperpanjang!!! Ayo Ikuti Lomba Foto PPKM Jekan Raya

“Kalimantan Tengah ini terkenal dengan anyaman rotannya. Harapannya ke depan, kegiatan seperti ini terus berlanjut agar jangan sampai tradisi kita, hasil dari UMKM kita, punah begitu saja,” tegasnya.

Dengan dukungan dari Disparbudpora dan adanya lomba seperti ini di FBIM 2025, diharapkan semangat pelestarian budaya lokal terus tumbuh. Menjawet uwei bukan hanya sekadar keterampilan tangan, melainkan cerminan identitas budaya Dayak yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (ndo/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya, Hj. Iin Hendrayati Idris, turut hadir menyaksikan Lomba Keterampilan Tradisional Menjawet Uwei di rangkaian Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.  Kehadirannya itu sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya lokal, khususnya keterampilan anyaman rotan yang semakin langka di kalangan generasi muda.

Dalam kesempatan tersebut, Hj. Iin menyampaikan bahwa pihaknya juga mengirimkan satu orang peserta untuk berpartisipasi dalam lomba menjawet ini. Ia menilai lomba tersebut sangat penting sebagai upaya menjaga eksistensi tradisi menjawet uwei yang kini mulai jarang dikuasai oleh generasi muda.

“Kami sangat mengapresiasi lomba ini, karena menjawet itu sudah hampir tidak ada generasi penerusnya. Rata-rata pesertanya adalah ibu-ibu yang sudah berpengalaman,” ujarnya saat diwawancarai awak media, Selasa (20/5/2025).

Baca Juga :  Anak Alergi Susu Sapi, Pahami Penyebabnya

Menurutnya, rendahnya minat generasi muda terhadap keterampilan menjawet menjadi perhatian serius.

“Anak-anak muda sekarang jarang yang bisa menjawet. Padahal ini adalah warisan budaya yang sangat berharga. Mudah-mudahan dengan adanya lomba seperti ini, bisa menjadi motivasi bagi generasi berikutnya untuk belajar dan meneruskan tradisi ini,” tambahnya.

Iin juga menyampaikan bahwa lomba menjawet uwei tidak hanya sebatas kompetisi, tetapi menjadi media edukasi dan promosi budaya lokal. Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi pemerintah daerah lain serta sekolah-sekolah untuk memasukkan keterampilan tradisional ke dalam kegiatan ekstrakurikuler atau pelatihan khusus.

Saat ditanya soal harapan ke depan untuk memperkenalkan menjawet uwei kepada generasi muda, Hj. Iin menekankan pentingnya kesinambungan tradisi.

Baca Juga :  Diperpanjang!!! Ayo Ikuti Lomba Foto PPKM Jekan Raya

“Kalimantan Tengah ini terkenal dengan anyaman rotannya. Harapannya ke depan, kegiatan seperti ini terus berlanjut agar jangan sampai tradisi kita, hasil dari UMKM kita, punah begitu saja,” tegasnya.

Dengan dukungan dari Disparbudpora dan adanya lomba seperti ini di FBIM 2025, diharapkan semangat pelestarian budaya lokal terus tumbuh. Menjawet uwei bukan hanya sekadar keterampilan tangan, melainkan cerminan identitas budaya Dayak yang perlu dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang. (ndo/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/