PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya menegaskan bahwa serapan anggaran tahun 2025 tidak berada di bawah target, melainkan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kita melampaui target, karena tahun lalu di bulan Oktober serapan anggaran kita 63 persen. Sementara Oktober 2025 sudah 67,98 persen,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan, Senin (17/11/2025).
Dia menjelaskan bahwa kesan serapan anggaran terlihat kecil dipengaruhi oleh struktur pembiayaan disdik yang berbeda, karena dibagi menjadi dua sumber. Yakni Dana Alokasi Umum (DAU) Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik yang disalurkan langsung dari pemerintah pusat.
“DAK non-fisik seperti Dana BOS, tunjangan sertifikasi, dan tunjangan non-sertifikasi mencapai sepertiga dari total anggaran sebesar Rp398 miliar, dan Rp130 miliar di antaranya merupakan dana yang langsung disalurkan pusat,” jelasnya.
Dia menyebut capaian 67 persen pada Oktober sudah sangat baik karena proyeksi akhir tahun menunjukkan angka serapan bisa berada di atas 96 persen.
“Yang terlihat kecil itu, karena tunjangan sertifikasi baru tersalur dua kali sampai kuartal II. Sementara kuartal III belum disalurkan pusat, dan itu berpengaruh pada laporan serapan,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa tunjangan sertifikasi tahun ini mencapai Rp75 miliar berdasarkan SK Menteri Keuangan. Namun baru sekitar 50 persen yang masuk dan pembaruan data penyaluran diperkirakan terjadi pada November.
“Saat ini baru Rp35 miliar yang tersalur untuk sertifikasi guru. Sisanya masih menunggu proses dari pusat. Sehingga nanti ketika digelontorkan serapan anggaran otomatis naik,”jelassnya. (adr)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya menegaskan bahwa serapan anggaran tahun 2025 tidak berada di bawah target, melainkan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kita melampaui target, karena tahun lalu di bulan Oktober serapan anggaran kita 63 persen. Sementara Oktober 2025 sudah 67,98 persen,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Aprae Vico Ranan, Senin (17/11/2025).
Dia menjelaskan bahwa kesan serapan anggaran terlihat kecil dipengaruhi oleh struktur pembiayaan disdik yang berbeda, karena dibagi menjadi dua sumber. Yakni Dana Alokasi Umum (DAU) Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) non-fisik yang disalurkan langsung dari pemerintah pusat.
“DAK non-fisik seperti Dana BOS, tunjangan sertifikasi, dan tunjangan non-sertifikasi mencapai sepertiga dari total anggaran sebesar Rp398 miliar, dan Rp130 miliar di antaranya merupakan dana yang langsung disalurkan pusat,” jelasnya.
Dia menyebut capaian 67 persen pada Oktober sudah sangat baik karena proyeksi akhir tahun menunjukkan angka serapan bisa berada di atas 96 persen.
“Yang terlihat kecil itu, karena tunjangan sertifikasi baru tersalur dua kali sampai kuartal II. Sementara kuartal III belum disalurkan pusat, dan itu berpengaruh pada laporan serapan,” katanya.
Dia juga menjelaskan bahwa tunjangan sertifikasi tahun ini mencapai Rp75 miliar berdasarkan SK Menteri Keuangan. Namun baru sekitar 50 persen yang masuk dan pembaruan data penyaluran diperkirakan terjadi pada November.
“Saat ini baru Rp35 miliar yang tersalur untuk sertifikasi guru. Sisanya masih menunggu proses dari pusat. Sehingga nanti ketika digelontorkan serapan anggaran otomatis naik,”jelassnya. (adr)