PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja sama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) menggelar sosialisasi program kampung iklim (proklim) tingkat kelurahan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Sugiyanto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
“Kami telah melaksanakan sosialisasi ini di Kelurahan Sabaru dan Kereng Bangkirai. Perubahan iklim adalah persoalan bersama yang harus dihadapi secara gotong royong,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Melalui sosialisasi ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap perubahan iklim yang benar-benar terjadi. Menurutnya semua elemen harus ambil bagian. Misalnya dengan tidak membakar sampah, melakukan penanaman pohon, atau menggunakan air dan listrik secara bijak.
“Program Kampung Iklim bukan sekadar acara seremonial, melainkan harus menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Kami ingin Kelurahan Kereng Bangkirai dan Sabaru bisa jadi contoh bagi kelurahan lain,” ujarnya.
Dia menutarakan harapannya terhadap masyarakat yang aktif. Kemudian peduli, dan terus berupaya menjaga lingkungan. Untuk itu, kata dia pemerintah akan siap mendukung.
“Semua akan berhasil kalau ada niat dan komitmen dari warga sendiri,”ujarnya. (jef/hnd)
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja sama dengan Borneo Nature Foundation (BNF) menggelar sosialisasi program kampung iklim (proklim) tingkat kelurahan.
Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Sugiyanto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam menghadapi dampak perubahan iklim serta mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).
“Kami telah melaksanakan sosialisasi ini di Kelurahan Sabaru dan Kereng Bangkirai. Perubahan iklim adalah persoalan bersama yang harus dihadapi secara gotong royong,” ujarnya, Selasa (17/6/2025).
Melalui sosialisasi ini, pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih sadar terhadap perubahan iklim yang benar-benar terjadi. Menurutnya semua elemen harus ambil bagian. Misalnya dengan tidak membakar sampah, melakukan penanaman pohon, atau menggunakan air dan listrik secara bijak.
“Program Kampung Iklim bukan sekadar acara seremonial, melainkan harus menjadi bagian dari kebiasaan sehari-hari. Kami ingin Kelurahan Kereng Bangkirai dan Sabaru bisa jadi contoh bagi kelurahan lain,” ujarnya.
Dia menutarakan harapannya terhadap masyarakat yang aktif. Kemudian peduli, dan terus berupaya menjaga lingkungan. Untuk itu, kata dia pemerintah akan siap mendukung.
“Semua akan berhasil kalau ada niat dan komitmen dari warga sendiri,”ujarnya. (jef/hnd)
