PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammad Aswani menyebutkan sejak dimulainya simulasi PTM terbatas, Senin (11/10) hingga saat ini, sudah ada 9 sekolah tingat SMP sederajat yang melakukan simulasi tersebut.
“Menurut catatan kami, sudah ada 9 sekolah yang melaksanakan simulasi PTM terbatas. Diantaranya SMP 1, 3, 4, 5, 9, 11, SMP Hasanka, SMP IT Nurul Ihsan, SMP IT Al Gazali,”kata Aswani , Sabtu (16/10).
Sementara sekolah lainnya dalam waktu dekat akan melaksanakan simulasi PTM terbatas. Selama pelaksanaan simulasi PTM terbatas, kata Aswani tak ada temuan siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Terkait hasil simulasi PTM terbatas, dijelaskan Aswani bahwa saat ini masih dilakukan evaluasi. Akan tetapi rata-rata, dari pelaksanaan simulasi tersebut, sekolah sudah menerapkan sesuai dengan 6 daftar periksa di Dapodik sesuai dengan yang disyaratkan oleh SKB 4 menteri.
“Hal-hal teknis lainnya yang masih belum lengkap, kami minta sekolah melengkapi. Misal harus ada tim satgas di satuan pendidikan, ada SOP pembelajaran, dan yang paling penting peserta didik kita yang sudah memenuhi syarat kita dorong untuk mengikuti vaksin,”bebernya.
PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammad Aswani menyebutkan sejak dimulainya simulasi PTM terbatas, Senin (11/10) hingga saat ini, sudah ada 9 sekolah tingat SMP sederajat yang melakukan simulasi tersebut.
“Menurut catatan kami, sudah ada 9 sekolah yang melaksanakan simulasi PTM terbatas. Diantaranya SMP 1, 3, 4, 5, 9, 11, SMP Hasanka, SMP IT Nurul Ihsan, SMP IT Al Gazali,”kata Aswani , Sabtu (16/10).
Sementara sekolah lainnya dalam waktu dekat akan melaksanakan simulasi PTM terbatas. Selama pelaksanaan simulasi PTM terbatas, kata Aswani tak ada temuan siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Terkait hasil simulasi PTM terbatas, dijelaskan Aswani bahwa saat ini masih dilakukan evaluasi. Akan tetapi rata-rata, dari pelaksanaan simulasi tersebut, sekolah sudah menerapkan sesuai dengan 6 daftar periksa di Dapodik sesuai dengan yang disyaratkan oleh SKB 4 menteri.
“Hal-hal teknis lainnya yang masih belum lengkap, kami minta sekolah melengkapi. Misal harus ada tim satgas di satuan pendidikan, ada SOP pembelajaran, dan yang paling penting peserta didik kita yang sudah memenuhi syarat kita dorong untuk mengikuti vaksin,”bebernya.
