25.4 C
Jakarta
Tuesday, April 8, 2025

Inflasi di Kota Palangkaraya Tetap Terkendali, Secara Nasional di Bawah Batas Aman

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Palangkaraya untuk mengendalikan inflasi di Kota Palangkaraya. Inflasi di Kota Palangkaraya pada akhir tahun 2023 diketahui tetap terjaga dan stabil di angka 2,64 persen. Untuk itu, Aratuni D Djaban, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangkaraya, mengatakan bahwa secara nasional, Kota Palangkaraya berada urutan ke-14.

“Secara nasional inflasi masih di bawah batas aman yaitu 3 persen, di mana target inflasi nasional maksimal 3,1 persen, dan Pemko tetap berusaha menjaga stabilitas inflasi dan stabilitas harga, dan upaya yang sudah kita lakukan sudah ada beberapa, melalui pasar penyeimbang dan pasar murah dengan subsidi dari pemerintah, itu salah satunya,” terang Aratuni saat ditemui media usai menghadiri workshop rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (RAD-PKSB) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Jalan Jendral Soedirman Nomor 18, Selasa (9/1).

Baca Juga :  Pedagang Harus Memahami Cara Berdagang Secara Online

Sementara itu dikatakannya, ada empat hal penting dalam penanganan inflasi yang perlu diperhatikan. Pertama, harga dapat terkendali melalui subsidi di pasar penyeimbang dan pasar murah. Kedua, distribusi dipastikan lancar dengan bantuan subsidi angkut. Ketiga, kerjasama dengan Bulog dengan membuka gerai TPID di pasar. Keempat, kerja sama dengan daerah lain untuk menekan komoditi rawan inflasi.

Sementara itu, kata dia, ada empat hal penting dalam penanganan inflasi yang perlu diperhatikan. Pertama, harga dapat terkendali melalui subsidi di pasar penyeimbang dan pasar murah. Kedua, distribusi dipastikan aman dan lancar dengan adanya bantuan subsidi angkutan. Ketiga, kerja sama dengan pihak Bulog dengan membuka gerai-gerai TPID di pasar. Kemudian keempat, kerja sama dengan antar daerah lain untuk menekan komoditas yang rawan inflasi.

Baca Juga :  Dorong Sektor Pariwisata Lewat Gerai Huma Betang

“Dalam mengatasi inflasi, berbagai kerja sama dibangun antar daerah, seperti dengan Kabupaten Kuala Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau untuk beras, serta kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur untuk bawang merah, sedangkan untuk cabai merah atau cabai rawit, kerja sama dilakukan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Banjarmasin,” tandasnya.

Ia mengatakan berdasarkan tinjauan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi di Kota Palangkaraya masih terkendali. Pihaknya pun berharap Pemerintah terus berupaya agar pada Januari 2024, inflasi tetap bisa terkendali, harga pasar stabil, kebutuhan stok terpenuhi, dan distribusi berjalan dengan lancar. (ana/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Palangkaraya untuk mengendalikan inflasi di Kota Palangkaraya. Inflasi di Kota Palangkaraya pada akhir tahun 2023 diketahui tetap terjaga dan stabil di angka 2,64 persen. Untuk itu, Aratuni D Djaban, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palangkaraya, mengatakan bahwa secara nasional, Kota Palangkaraya berada urutan ke-14.

“Secara nasional inflasi masih di bawah batas aman yaitu 3 persen, di mana target inflasi nasional maksimal 3,1 persen, dan Pemko tetap berusaha menjaga stabilitas inflasi dan stabilitas harga, dan upaya yang sudah kita lakukan sudah ada beberapa, melalui pasar penyeimbang dan pasar murah dengan subsidi dari pemerintah, itu salah satunya,” terang Aratuni saat ditemui media usai menghadiri workshop rencana aksi daerah perkebunan kelapa sawit berkelanjutan (RAD-PKSB) di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng, Jalan Jendral Soedirman Nomor 18, Selasa (9/1).

Baca Juga :  Pedagang Harus Memahami Cara Berdagang Secara Online

Sementara itu dikatakannya, ada empat hal penting dalam penanganan inflasi yang perlu diperhatikan. Pertama, harga dapat terkendali melalui subsidi di pasar penyeimbang dan pasar murah. Kedua, distribusi dipastikan lancar dengan bantuan subsidi angkut. Ketiga, kerjasama dengan Bulog dengan membuka gerai TPID di pasar. Keempat, kerja sama dengan daerah lain untuk menekan komoditi rawan inflasi.

Sementara itu, kata dia, ada empat hal penting dalam penanganan inflasi yang perlu diperhatikan. Pertama, harga dapat terkendali melalui subsidi di pasar penyeimbang dan pasar murah. Kedua, distribusi dipastikan aman dan lancar dengan adanya bantuan subsidi angkutan. Ketiga, kerja sama dengan pihak Bulog dengan membuka gerai-gerai TPID di pasar. Kemudian keempat, kerja sama dengan antar daerah lain untuk menekan komoditas yang rawan inflasi.

Baca Juga :  Dorong Sektor Pariwisata Lewat Gerai Huma Betang

“Dalam mengatasi inflasi, berbagai kerja sama dibangun antar daerah, seperti dengan Kabupaten Kuala Kapuas dan Kabupaten Pulau Pisau untuk beras, serta kerja sama dengan Provinsi Jawa Timur untuk bawang merah, sedangkan untuk cabai merah atau cabai rawit, kerja sama dilakukan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Banjarmasin,” tandasnya.

Ia mengatakan berdasarkan tinjauan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa inflasi di Kota Palangkaraya masih terkendali. Pihaknya pun berharap Pemerintah terus berupaya agar pada Januari 2024, inflasi tetap bisa terkendali, harga pasar stabil, kebutuhan stok terpenuhi, dan distribusi berjalan dengan lancar. (ana/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru