29.9 C
Jakarta
Sunday, June 8, 2025

Angka Stunting Palangka Raya Turun 8,9 Persen di Tahun 2024

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Angka stunting Kota Palangka Raya menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan signifikan sebesar 8,9 persen dari 28 persen pada tahun 2023 menjadi 19,1 persen di tahun 2024. Persentase angka penurunan stunting ini, di atas Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,4 persen dan nasional sebesar 1,7 persen.

Wali Kota Palangka Raya melalui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono menjelaskan, program percepatan penurunan stunting merupakan program pemerintah pusat yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.

“Komitmen ini dapat kita lihat dalam program prioritas 100 Hari Kerja Wali Kota Palangka Raya yang menempatkan prioritas percepatan penurunan stunting sebagai program utama Wali Kota Palangka Raya,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025)

Baca Juga :  PNS Pemko Dibekali Peraturan Disiplin Pegawai

Menurutnya, penurunan angka stunting ini berkat strategi kolaborasi seperti manajemen data sasaran stunting terpadu, koordinasi antar perangkat daerah yang terarah. Selain itu, kolaborasi bantuan sosial dari semua pihak serta pendampingan bagi keluarga berisiko stunting.

“Pemerintah Kota melalui Perangkat Daerah terkait terus mengoptimalkan intervensi spesifik dan sensitif kepada sasaran berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, baduta dan balita,” ungkapnya.

Pada 2025 ini, akan menerapkan strategi yang sama untuk menekan angka stunting di Kota Palangka Raya. Fitriyanto berharap semoga tahun ini Kota Palangka Raya kembali mampu menurunkan angka prevalensi stunting agar cita-cita “Indonesia Emas” berupa bonus demografi di tahun 2045 dapat tercapai.

Baca Juga :  Perkuat Kerja Sama Lintas Sektoral dan Berkelanjutan Dalam Menangani Stunting

“Angka prevalensi turun, Palangka Raya semakin keren,” ujarnya. (jef/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Angka stunting Kota Palangka Raya menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mengalami penurunan signifikan sebesar 8,9 persen dari 28 persen pada tahun 2023 menjadi 19,1 persen di tahun 2024. Persentase angka penurunan stunting ini, di atas Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1,4 persen dan nasional sebesar 1,7 persen.

Wali Kota Palangka Raya melalui Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3APM) Kota Palangka Raya, M. Fitriyanto Leksono menjelaskan, program percepatan penurunan stunting merupakan program pemerintah pusat yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota Palangka Raya.

“Komitmen ini dapat kita lihat dalam program prioritas 100 Hari Kerja Wali Kota Palangka Raya yang menempatkan prioritas percepatan penurunan stunting sebagai program utama Wali Kota Palangka Raya,” ujarnya, Sabtu (7/6/2025)

Baca Juga :  PNS Pemko Dibekali Peraturan Disiplin Pegawai

Menurutnya, penurunan angka stunting ini berkat strategi kolaborasi seperti manajemen data sasaran stunting terpadu, koordinasi antar perangkat daerah yang terarah. Selain itu, kolaborasi bantuan sosial dari semua pihak serta pendampingan bagi keluarga berisiko stunting.

“Pemerintah Kota melalui Perangkat Daerah terkait terus mengoptimalkan intervensi spesifik dan sensitif kepada sasaran berisiko stunting seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin, baduta dan balita,” ungkapnya.

Pada 2025 ini, akan menerapkan strategi yang sama untuk menekan angka stunting di Kota Palangka Raya. Fitriyanto berharap semoga tahun ini Kota Palangka Raya kembali mampu menurunkan angka prevalensi stunting agar cita-cita “Indonesia Emas” berupa bonus demografi di tahun 2045 dapat tercapai.

Baca Juga :  Perkuat Kerja Sama Lintas Sektoral dan Berkelanjutan Dalam Menangani Stunting

“Angka prevalensi turun, Palangka Raya semakin keren,” ujarnya. (jef/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/