29.2 C
Jakarta
Tuesday, September 9, 2025

Festival Suluh Brondolan Upaya Pelestarian Budaya Menggunakan Penerangan dari Biji sawit

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Bupati Sukamara, Masduki menghadiri secara langsung Festival Suluh Brondolan dengan rangkaian kegiatan launching Logo Musabaqah Tilawatil Qur’an XXIII dan Festival Seni Qasidah XII, Pembukaan Permataku Expo tahun 2025, Permataku Sehat, Gala Desa, dan lomba Menjatu Durian, di Kecamatan Permata Kecubung, Kabupaten Sukamara, Sabtu (19/7).

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukamara, bersyukur dengan festival suluh brondolan ini, disamping sebagai upaya pelestarian budaya kita menggunakan penerangan dari brondolan atau biji sawit,” ucap Masduki.

Masduki menjelaskan, festival suluh brondolan dan lomba menjatu atau mencari durian tahun 2025 ini merupakan salah satu perlombaan yang memiliki arti penting. Satu pelajaran yang bisa dipetik dari gala desa adalah siapa yang paling siaplah akhirnya bisa mencapai prestasi optimal.

Baca Juga :  Pendataan Instrumen Penting Memahami Potensi dan Perkembangan Desa Secara Menyeluruh

“Artinya tim bersinergi dan berkolaborasi dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi, ditangani secara profesional dan berdedikasi tinggilah pada akhirnya yang tampil sebagai pemenang,” jelasnya.

Masduki menyampaikan terima kasih kepada Camat Permata Kecubung, Kedamangan, Dewan Adat Dayak dan jajaran telah berkomitmen mewujudkan sukamara maju.

“Dan juga terima kasih kepada para donatur, sponsor, volunteer, tim juri atau wasit, panitia penyelenggara dan semua pihak yang telah membantu dalam terlaksananya festival suluh brondolan tahun 2025 ini,” ucapnya. (nhz/ans/kpg)

SUKAMARA, PROKALTENG.CO – Bupati Sukamara, Masduki menghadiri secara langsung Festival Suluh Brondolan dengan rangkaian kegiatan launching Logo Musabaqah Tilawatil Qur’an XXIII dan Festival Seni Qasidah XII, Pembukaan Permataku Expo tahun 2025, Permataku Sehat, Gala Desa, dan lomba Menjatu Durian, di Kecamatan Permata Kecubung, Kabupaten Sukamara, Sabtu (19/7).

“Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Sukamara, bersyukur dengan festival suluh brondolan ini, disamping sebagai upaya pelestarian budaya kita menggunakan penerangan dari brondolan atau biji sawit,” ucap Masduki.

Masduki menjelaskan, festival suluh brondolan dan lomba menjatu atau mencari durian tahun 2025 ini merupakan salah satu perlombaan yang memiliki arti penting. Satu pelajaran yang bisa dipetik dari gala desa adalah siapa yang paling siaplah akhirnya bisa mencapai prestasi optimal.

Baca Juga :  Pendataan Instrumen Penting Memahami Potensi dan Perkembangan Desa Secara Menyeluruh

“Artinya tim bersinergi dan berkolaborasi dengan kerja keras dan disiplin yang tinggi, ditangani secara profesional dan berdedikasi tinggilah pada akhirnya yang tampil sebagai pemenang,” jelasnya.

Masduki menyampaikan terima kasih kepada Camat Permata Kecubung, Kedamangan, Dewan Adat Dayak dan jajaran telah berkomitmen mewujudkan sukamara maju.

“Dan juga terima kasih kepada para donatur, sponsor, volunteer, tim juri atau wasit, panitia penyelenggara dan semua pihak yang telah membantu dalam terlaksananya festival suluh brondolan tahun 2025 ini,” ucapnya. (nhz/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru