KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan. Melalui instansi terkaitnya terus berupaya memperkuat upaya pencegahan stunting di wilayah kabupaten setempat. Salah satunya, hal itu dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan gerakan pengukuran dan intervensi serentak di Posyandu.
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Seruyan, Djainuddin Noor yang turut didampiingi istri serta pasar pejabat lainnya di salah satu Posyandu yang ada di Kabupaten Seruyan, Senin (24/6).
Pj Bupati Seruyan mengatakan bahwa, stunting merupakan salah satu program prioritas nasional. Di mana pada tahun 2024 ini kabupaten kota diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting 14 persen.
“Salah satu upaya pencegahan stunting adalah meningkatkan cakupan layanan yang diterima sasaran. Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan Desa menjadi pusat layanan dasar bagi bayi, balita dan pemeriksaan ibu hamil, mempunyai posisi sangat strategis terutama di perdesaan,” kata Djainuddin Noor.
Maka dari itu, tambahnya bahwa, keberadaan Posyandu di desa juga dapat difasilitasi oleh desa melalui Sumber Daya Manusia (SDM) desa maupun anggaran desa.
“Dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting pemerintah menyelenggarakan pengukuran dan intervensi pencegahan stunting serentak pada bulan Juni tahun 2024 di seluruh kabupaten kota,” pungkasnya. (ais)
KUALA PEMBUANG, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan. Melalui instansi terkaitnya terus berupaya memperkuat upaya pencegahan stunting di wilayah kabupaten setempat. Salah satunya, hal itu dilakukan dengan memaksimalkan kegiatan gerakan pengukuran dan intervensi serentak di Posyandu.
Kegiatan tersebut juga turut dihadiri langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Seruyan, Djainuddin Noor yang turut didampiingi istri serta pasar pejabat lainnya di salah satu Posyandu yang ada di Kabupaten Seruyan, Senin (24/6).
Pj Bupati Seruyan mengatakan bahwa, stunting merupakan salah satu program prioritas nasional. Di mana pada tahun 2024 ini kabupaten kota diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting 14 persen.
“Salah satu upaya pencegahan stunting adalah meningkatkan cakupan layanan yang diterima sasaran. Posyandu sebagai lembaga kemasyarakatan Desa menjadi pusat layanan dasar bagi bayi, balita dan pemeriksaan ibu hamil, mempunyai posisi sangat strategis terutama di perdesaan,” kata Djainuddin Noor.
Maka dari itu, tambahnya bahwa, keberadaan Posyandu di desa juga dapat difasilitasi oleh desa melalui Sumber Daya Manusia (SDM) desa maupun anggaran desa.
“Dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting pemerintah menyelenggarakan pengukuran dan intervensi pencegahan stunting serentak pada bulan Juni tahun 2024 di seluruh kabupaten kota,” pungkasnya. (ais)
