27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 22, 2025

Desa Bisa Kucurkan Rp180 Juta Untuk Tanggulangi Karhutla

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Program peduli gambut
mendapat dorongan berbagai pihak di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). Di
antaranya Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama kemitraan yang didukung Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Pertanian, DPUPR, pemerintah kecamatan dan desa.

Bupati Pulpis H
Edy Pratowo, mengungkapkan, program peduli gambut dilaksanakan oleh 46
desa/kelurahan di enam kecamatan. “Program itu sejak 2018 sampai 2020,” kata
Edy.

Dia mengatakan,
program ini menghasilkan beberapa hal. Di antaranya membantu penyusunan profil
desa dan kelurahan, kemudian menuangkan APBDes 2020 yang erat
pengintegrasiannya dengan restorasi gambut.

“Dalam
pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) desa dapat mengucurkan
anggaran sebesar Rp180 juta lebih. Sehingga bisa dilaksanakan pengendalian
pencegahan karhutla di wilayahnya masing-masing,” tegas Edy.

Baca Juga :  Aspek Penanggulangan Untuk Kurangi Dampak Risiko Bencana

Dia menambahkan,
Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah
melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana di beberapa desa.
Di antaranya
di Desa Jabiren, Pilang, Tumbang Nusa, Tanjung Taruna dan desa Penda Barania. “Ini
adalah desa-desa yang sangat rentan karhutla dan memiliki tingkat ketebalan
gambut. Wilayah ini setiap tahun rawan terjadi karhutla,” ungkap dia.

Edy menambahkan,
selain itu hasilnya yakni terbentuknya forum-forum desa. “Jadi pada desa-desa
itu telah dibuat peta kerawanan karhutla dan rambu-rambu kerawanan karhutla di
masing-masing lokasi,” ungkap dia.

Pihaknya juga
membangun kesepakatan dengan pihak ketiga terkait kesiapsiagaan karhutla.
Termasuk pengecekan sarana prasarana jika sewaktu-waktu terjadi karhutla.
“Semua tahapan
sebelum masuk musim kemarau sudah kami cek. Kami juga terus bergerak
mengoptimalkan semua potensi,” ungkap Edy.

Baca Juga :  Wujudkan Kemandirian Pembangunan Melalui Peningkatan PAD

Termasuk, lanjut
dia, memberikan pemahaman pada pihak swasta yang melaksanakan kegiatan di Pulpis
untuk turut menjaga dan mengantisipasi, serta membantu mengendalikan karhutla. “Kami
juga selalu mengingatkan ancaman-ancaman terjadinya karhutla. Sehingga ancaman
itu bisa diantisipasi sejak dini,” tandas Edy.

PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO Program peduli gambut
mendapat dorongan berbagai pihak di Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis). Di
antaranya Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama kemitraan yang didukung Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas
Pertanian, DPUPR, pemerintah kecamatan dan desa.

Bupati Pulpis H
Edy Pratowo, mengungkapkan, program peduli gambut dilaksanakan oleh 46
desa/kelurahan di enam kecamatan. “Program itu sejak 2018 sampai 2020,” kata
Edy.

Dia mengatakan,
program ini menghasilkan beberapa hal. Di antaranya membantu penyusunan profil
desa dan kelurahan, kemudian menuangkan APBDes 2020 yang erat
pengintegrasiannya dengan restorasi gambut.

“Dalam
pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) desa dapat mengucurkan
anggaran sebesar Rp180 juta lebih. Sehingga bisa dilaksanakan pengendalian
pencegahan karhutla di wilayahnya masing-masing,” tegas Edy.

Baca Juga :  Aspek Penanggulangan Untuk Kurangi Dampak Risiko Bencana

Dia menambahkan,
Pemkab melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga telah
melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana di beberapa desa.
Di antaranya
di Desa Jabiren, Pilang, Tumbang Nusa, Tanjung Taruna dan desa Penda Barania. “Ini
adalah desa-desa yang sangat rentan karhutla dan memiliki tingkat ketebalan
gambut. Wilayah ini setiap tahun rawan terjadi karhutla,” ungkap dia.

Edy menambahkan,
selain itu hasilnya yakni terbentuknya forum-forum desa. “Jadi pada desa-desa
itu telah dibuat peta kerawanan karhutla dan rambu-rambu kerawanan karhutla di
masing-masing lokasi,” ungkap dia.

Pihaknya juga
membangun kesepakatan dengan pihak ketiga terkait kesiapsiagaan karhutla.
Termasuk pengecekan sarana prasarana jika sewaktu-waktu terjadi karhutla.
“Semua tahapan
sebelum masuk musim kemarau sudah kami cek. Kami juga terus bergerak
mengoptimalkan semua potensi,” ungkap Edy.

Baca Juga :  Wujudkan Kemandirian Pembangunan Melalui Peningkatan PAD

Termasuk, lanjut
dia, memberikan pemahaman pada pihak swasta yang melaksanakan kegiatan di Pulpis
untuk turut menjaga dan mengantisipasi, serta membantu mengendalikan karhutla. “Kami
juga selalu mengingatkan ancaman-ancaman terjadinya karhutla. Sehingga ancaman
itu bisa diantisipasi sejak dini,” tandas Edy.

Terpopuler

Artikel Terbaru