PULANG PISAU – KMP
Drajat Paciran yang melayani pelayaran rute Bahaur ke Paciran, Lamongan Jawa
Timur kembali beroperasi normal. Sebelumnya kapal perintis itu sempat tidak
berlayar karena mesin pendingin kapal tersebut mengisap pasir.
 “Mesin pendingin kapal sudah dibersihkan dan
kapal sudah berlayar kembali. Sebelumnya mesin pendingin air mengisap pasir,
sehingga menganggu pendinginan mesin. Sehingga saat itu kapten kapal memilih
mematikan mesin utama,†kata Kepala Dinas Perhubungan Pulang Pisau, John
Oktoberiman, kemarin (21/8).
Dalam pelayaran yang dilakukan,
Rabu (21/8) pagi, KMP Drajat Paciran mengangkut 101 penumpang, tiga kendaraan
roda dua, tujuh kendaraan roda empat, 14 truk fuso dan tiga truk fuso long.
Dia mengungkapkan, sebelumnya
kapal yang mengangkut 163 orang itu mati di muara lepas laut Jawa desa Kiapak,
kecamatan Kahayan Kuala. Akibatnya kapal yang juga mengangkut kendaraan roda
dua sebanyak lima buah, roda empat lima buah, truk dua buah, truck fuso
sebanyak 14 buah dan tiga buah tronton terdampar di kawasan perairan tersebut.
John mengharapkan, Kementerian
Perhubungan RI dapat mengalokasikan anggaran untuk pendalaman alur di muara
sungai Kahayan itu. “Selain itu kami mengharapkan Kementerian Perhubungan
pemasang rambu-rambu dan penunjuk arah. Karena rambu-rambu dan penunjuk arah di
kawasan itu banyak hilang dan rusak,†tegasnya.
Dia mengaku, pihaknya telah
menyampaikan hal itu kepada Balai Perhubungan Kalteng. “Pihak balai menegaskan
apa yang menjadi usulan atau kebutuhan di pelabuhan Bahaur telah disampaikan.
Semoga 2020 pendalaman alur itu dapat dilakukan,†tandasnya. (art/ala/ctk/nto)