33.1 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Edy Ingin Jeruk Nipis dan Jengkol Dibawa ke Jawa Melalui Bahaur

PULANG PISAU – Beroperasinya Pelabuhan Bahaur yang
melayani rute ke Paciran, Lamongan, Jawa Timur semakin diminati pelaku usaha
dari pulau Jawa untuk mengirim barang ke Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui
pelabuhan tersebut.

Menurut Bupati Pulang Pisau H Edy
Pratowo, dengan masuknya angkutan dari pulau Jawa yang membawa sembako ke
Kalteng, juga membuka pasar baru bagi Pulang Pisau untuk menjual produksi
pertanian ke Jawa. “Saya pernah berdialog dengan sopir yang membawa sembako ke
Kalteng. Mereka mempertanyakan apa yang bisa mereka bawa atau diangkut ke Jawa.
Jadi mereka pulang juga bisa membawa barang dagangan,” kata Edy.

Menurut Edy, hal itu juga
merupakan salah satu peluang yang bisa ditindaklanjuti. “Mereka (sopir) ingin
ke Jawa membawa jeruk nipis. Ini peluang perdagangan yang bagus. Desa yang
memiliki produksi jeruk nipis banyak bisa melakukan penjajakan,” ujar Edy.

Baca Juga :  Persiapan Pilkada Kalteng, 3.684 Petugas Wajib Rapid Test

Kalau harganya dirasa cocok dan
bersaing, kata dia, tidak ada salahnya kalau itu dicoba. “Ini peluang untuk
peningkatan ekonomi masyarakat,” kata dia.

Bupati menambahkan, selain jeruk
nipis para sopir juga mau membawa jengkol. “Tidak perlu gengsi. Kalau kita
memiliki produksi jengkol bisa kita kirim. Malah akan bagus kalau jengkol
Pulang Pisau bisa menasional dan mendunia. Tidak perlu gengsi kalau semua itu untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap dia. (art/ami/nto)

PULANG PISAU – Beroperasinya Pelabuhan Bahaur yang
melayani rute ke Paciran, Lamongan, Jawa Timur semakin diminati pelaku usaha
dari pulau Jawa untuk mengirim barang ke Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui
pelabuhan tersebut.

Menurut Bupati Pulang Pisau H Edy
Pratowo, dengan masuknya angkutan dari pulau Jawa yang membawa sembako ke
Kalteng, juga membuka pasar baru bagi Pulang Pisau untuk menjual produksi
pertanian ke Jawa. “Saya pernah berdialog dengan sopir yang membawa sembako ke
Kalteng. Mereka mempertanyakan apa yang bisa mereka bawa atau diangkut ke Jawa.
Jadi mereka pulang juga bisa membawa barang dagangan,” kata Edy.

Menurut Edy, hal itu juga
merupakan salah satu peluang yang bisa ditindaklanjuti. “Mereka (sopir) ingin
ke Jawa membawa jeruk nipis. Ini peluang perdagangan yang bagus. Desa yang
memiliki produksi jeruk nipis banyak bisa melakukan penjajakan,” ujar Edy.

Baca Juga :  Persiapan Pilkada Kalteng, 3.684 Petugas Wajib Rapid Test

Kalau harganya dirasa cocok dan
bersaing, kata dia, tidak ada salahnya kalau itu dicoba. “Ini peluang untuk
peningkatan ekonomi masyarakat,” kata dia.

Bupati menambahkan, selain jeruk
nipis para sopir juga mau membawa jengkol. “Tidak perlu gengsi. Kalau kita
memiliki produksi jengkol bisa kita kirim. Malah akan bagus kalau jengkol
Pulang Pisau bisa menasional dan mendunia. Tidak perlu gengsi kalau semua itu untuk
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat,” ungkap dia. (art/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru