PULANG PISAU, KALTENGPOS.CO – Dinas Kesehatan Pulang
Pisau (Pulpis) menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56. Kegiatan
yang dilaksanakan, Senin (16/11) itu diisi kegiatan sosial sunat massal. Selain
itu, dilakukan penyerahan lima unit mobil ambulans untuk beberapa puskesmas.
Penyerahan mobil untuk pelayanan kesehatan itu dilakukan Plt Bupati Pulpis, Pudjirustaty
Narang.
Taty meminta
jajaran Dinas Kesehatan terus meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan
pada masyarakat. “Dengan bantuan mobil ambulans ini kami mengharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Termasuk yang jauh dari pusat
kota seperti Sebangau Kuala,†harap Plt Bupati.
Dia juga meminta,
puskesmas yang menerima bantuan untuk menjaga dan merawat aset tersebut. “Karena
mobil ini sangat penting untuk pelayanan kesehatan. Untuk itu harus dijaga dan
dirawat dengan baik,†pesan dia.
Taty
mengapresiasi sunat massal yang digelar saat itu. “Kegiatan ini sangat
menyentuh dan membantu masyarakat. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19. Kami
mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini,†tegas Taty.
Di tempat yang
sama, Kadinkes Pulpis, dr Muliyanto Budihardjo, mengungkapkan, lima mobil
ambulans yang diserahkan, dua di antaranya adalah mobil dobel gardan. “Mobil dobel
gardan untuk dua puskesmas yakni Sebangau Kuala dan Maliku. Mengingat kedua
puskesmas itu agak jauh dari jangkauan. Sedangkan tiga mobil ambulans lainnya
diberikan untuk puskesmas di kecamatan Kahayan Hilir,†kata Mul.
Lebih jauh Mul
mengungkapkan, dalam kegiatan sunat massal itu pihaknya menargetkan 50 peserta.
“Namun di luar dugaan, animo masyarakat sangat besar, sehingga mencapai 100
peserta. Kami tetap melayani dan itu kami berikan secara gratis,†ungkap Mul.
Dia mengaku,
kegiatan tersebut tidak hanya digelar di Kahayan Hilir saja. “Sunat massal ini
juga akan kami gelar di puskesmas-puskesmas yang tersebar di delapan kecamatan.
Kami akan melaksanakan roadshow untuk membantu masyarakat,†ujarnya.
Dia berharap,
kegiatan tersebut bisa membantu meringankan beban masyarakat di masa pandemi
Covid-19. “Terlebih biaya khitan atau sunat terbilang mahal. Bahkan ada yang mencapai
Rp2 juta,†tandasnya.