28.4 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Waspada Karhutla, di Pulpis Terdeteksi 55 Hotspot

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau mencatat, dalam rentang waktu Januari hingga Agustus 2021 terdeteksi 55 hotspot atau titik panas di Kabupaten Pulang Pisau.

“Khusus untuk bulan Agustus ini terdeteksi dua titik hotspot di wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pulang Pisau Salahudin saat dikonfirmasi Kalteng Pos akhir pekan lalu.

Salahudin mengungkapkan, dari jumlah hotspot itu terdapat dua titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau. “Luas lahan yang terbakar secara keseluruhan seluas 6,5 hektare,” ungkap dia.

Salahudin mengaku, pihaknya juga berupaya melakukan pencegahan terjadinya karhutla di Kabupaten Pulang Pisau. “Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau selalu bersinergi dengan TNI, Polri untuk melakukan upaya pencegahan karhutla di wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” kata dia.

Baca Juga :  Perangkat Daerah Diminta Capai Indikator Kinerja, Ini Kata Bupati Taty Narang

Upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan memberikan sosialisasi pencegahan karhutla di tengah-tengah masyarakat. Khususnya di wilayah yang rentan terjadi karhutla. “Sosialisasi yang dilakukan di antaranya dengan pemasangan spanduk yang berisi larangan pembakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

Dia juga mengaku, terkait personel dan peralatan pemadaman kebakaran (damkar) untuk penanganan karhutla juga selalu dalam keadaan siap siaga. “Beberapa hari lalu juga sudah dilakukan apel gelar pasukan dan sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi karhutla di kabupaten Pulang Pisau,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Toni Harisinta saat kegiatan tersebut mengungkapkan, petugas penanganan karhutla dan peralatan selalu siap. “Namun kita berharap karhutla di Kabupaten Pulang Pisau tidak terjadi,” harap Toni.

Baca Juga :  Realisasi Pembangunan Terlambat, Taty Narang Ungkap Penyebabnya

Toni menambahkan, dalam menekan terjadinya karhutla, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi. “Kabupaten Pulang Pisau yang sebagian besar merupakan lahan gambut memiliki tingkat kerawanan tinggi jika terjadi karhutla,” ucapnya.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau mencatat, dalam rentang waktu Januari hingga Agustus 2021 terdeteksi 55 hotspot atau titik panas di Kabupaten Pulang Pisau.

“Khusus untuk bulan Agustus ini terdeteksi dua titik hotspot di wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pulang Pisau Salahudin saat dikonfirmasi Kalteng Pos akhir pekan lalu.

Salahudin mengungkapkan, dari jumlah hotspot itu terdapat dua titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Pulang Pisau. “Luas lahan yang terbakar secara keseluruhan seluas 6,5 hektare,” ungkap dia.

Salahudin mengaku, pihaknya juga berupaya melakukan pencegahan terjadinya karhutla di Kabupaten Pulang Pisau. “Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau selalu bersinergi dengan TNI, Polri untuk melakukan upaya pencegahan karhutla di wilayah Kabupaten Pulang Pisau,” kata dia.

Baca Juga :  Perangkat Daerah Diminta Capai Indikator Kinerja, Ini Kata Bupati Taty Narang

Upaya pencegahan yang dilakukan yakni dengan memberikan sosialisasi pencegahan karhutla di tengah-tengah masyarakat. Khususnya di wilayah yang rentan terjadi karhutla. “Sosialisasi yang dilakukan di antaranya dengan pemasangan spanduk yang berisi larangan pembakaran hutan dan lahan,” ucapnya.

Dia juga mengaku, terkait personel dan peralatan pemadaman kebakaran (damkar) untuk penanganan karhutla juga selalu dalam keadaan siap siaga. “Beberapa hari lalu juga sudah dilakukan apel gelar pasukan dan sarana prasarana dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi karhutla di kabupaten Pulang Pisau,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pulang Pisau Toni Harisinta saat kegiatan tersebut mengungkapkan, petugas penanganan karhutla dan peralatan selalu siap. “Namun kita berharap karhutla di Kabupaten Pulang Pisau tidak terjadi,” harap Toni.

Baca Juga :  Realisasi Pembangunan Terlambat, Taty Narang Ungkap Penyebabnya

Toni menambahkan, dalam menekan terjadinya karhutla, bahwa upaya pencegahan melalui deteksi dini merupakan langkah terbaik daripada melakukan pemadaman saat kebakaran terjadi. “Kabupaten Pulang Pisau yang sebagian besar merupakan lahan gambut memiliki tingkat kerawanan tinggi jika terjadi karhutla,” ucapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru