PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Dinas Perindustrian Perdagangan
Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Pulang Pisau, memastikan ketersediaan
bahan kebutuhan pokok menjelang Hari Raya Idulfitri aman.
Kepala Disperindagkop dan UKM
Kabupaten Pulang Pisau, Elieser Jaya melalui Kabid Perdagangan Rianti Miasi
mengaku, pihaknya telah melakukan pemantauan ketersediaan kebutuhan pokok di pasar.
“Dari hasil pemantauan di pasar,
pasokan kebutuhan pokok menjelang hari raya Idulfitri 1442 H dapat dipastikan
relatif aman dan mencukupi. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir terkait
ketersediaan kebutuhan pokok,†ungkap Rianti.
Dia juga mengungkapkan, selain
ketersediaan kebutuhan pokok aman dan untuk harga kebutuhan pokok juga
terbilang stabil. Tidak ada lonjakan harga yang signifikan. Bahkan, menurut
Rianti, untuk sayur-sayuran ada mengalami penurunan penurunan harga. “Seperti
harga cabai dari sebelumnya menyentuh harga Rp150 ribu per kilogram, kini turun
menjadi Rp100 ribu,†ucapnya.
Namun, untuk harga bawang dari
data harian, memang ada mengalami kenaikan sebesar Rp2 ribu per kilogram.
“Namun kenaikan ini masih dalam ambang batas kewajaran,†terang Rianti.
Rianti juga mengaku, meski ada
penyekatan peniadaan mudik di perbatasan Kalsel-Kalteng, distribusi kebutuhan
pokok masih berjalan normal. “Karena memang untuk kendaraan angkutan barang
kebutuhan pokok tetap diperbolehkan melintas,†kata dia.
Untuk mengantisipasi lonjakan
harga, menjelang perayaan hari raya Idulfitri 1442 H pihaknya juga membuka
pasar murah di kecamatan Kahayan Kuala dan Sebangau Kuala. “Kegiatan ini
sekaligus untuk membantu meringankan beban masyarakat kurang mampu yang akan
merayakan Idulfitri,†ujar Rianti.
Dalam kegiatan tersebut, pihaknya
hanya melakukan droping kebutuhan pokok ke kecamatan. “Selanjutnya pemerintah
kecamatan yang membagikan kebutuhan pokok itu kepada pemerintah desa yang
sebelumya telah menetapkan jumlah penerima sesuai dengan kuota yang
dialokasikan,†beber dia.
Paket kebutuhan pokok itu berisi
beras, tepung, minyak goreng, ikan kaleng, susu, gula dan sirup dengan total
harga mencapai Rp125 ribu. “Namun dari pemerintah daerah memberikan subsidi per
paket sebesar Rp75 ribu. Sehingga masyarakat hanya menebus dengan harga Rp50
ribu. Kami harapkan kegiatan tersebut membantu meringankan beban masyarakat,
khususnya pada masa pandemi seperti saat ini,†tandasnya.