28.9 C
Jakarta
Monday, November 25, 2024

Sejak 2020, Pulpis Masih Nihil Kasus DBD

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pulang Pisau beberapa waktu belakangan hingga saat ini belum ditemukan kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, sejak 2020 kasus DBD di Kabupaten Pulang Pisau nihil. “Kasus DBD nihil. Saya sempat mengingatkan, nihil ini memang nihil atau tidak terpantau,” kata Pande kepada Kalteng Pos.

Dia mengaku bersyukur, pada masa pandemi Covid-19 tidak ada kasus DBD. “Saya juga berharap, dalam masa pandemi ini banyak masyarakat yang harus di rumah dan bisa memanfaatkan hal itu untuk melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” kata dia.

Baca Juga :  Peserta Lelang Jabatan Pemkab Pulpis Terpenuhi

Pande mengungkapkan, gerakan PSN itu yakni; menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, bak dan lain sebagainya.

“Terakhir memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan DBD,” ucapnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya serangan DBD. “Bulan yang harus diwaspadai terjadinya DBD yakni pada Bulan Oktober, November, Desember, Januari, Februari dan Maret. Biasanya pada bulan tersebut grafiknya tinggi,” tandasnya.

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Pulang Pisau beberapa waktu belakangan hingga saat ini belum ditemukan kasus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, sejak 2020 kasus DBD di Kabupaten Pulang Pisau nihil. “Kasus DBD nihil. Saya sempat mengingatkan, nihil ini memang nihil atau tidak terpantau,” kata Pande kepada Kalteng Pos.

Dia mengaku bersyukur, pada masa pandemi Covid-19 tidak ada kasus DBD. “Saya juga berharap, dalam masa pandemi ini banyak masyarakat yang harus di rumah dan bisa memanfaatkan hal itu untuk melakukan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk),” kata dia.

Baca Juga :  Peserta Lelang Jabatan Pemkab Pulpis Terpenuhi

Pande mengungkapkan, gerakan PSN itu yakni; menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, bak dan lain sebagainya.

“Terakhir memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan DBD,” ucapnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan adanya serangan DBD. “Bulan yang harus diwaspadai terjadinya DBD yakni pada Bulan Oktober, November, Desember, Januari, Februari dan Maret. Biasanya pada bulan tersebut grafiknya tinggi,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru