PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau terus mengejar target vaksinasi di wilayah tersebut. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, target vaksinasi di Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 101.782.
Target tersebut dengan sasaran tenaga kesehatan dan penunjang, pelayan publik, kelompok lanjut usia, remaja, masyaraka umum dan rentan. “Dari keseluruhan target tersebut, yang sudah tercapai 31.895 atau 31,34 persen. Ini berdasar data per 1 September 2021 lalu,” kata Pande.
Pande juga mengingatkan pentingnya vaksinasi dalam upaya melindungi diri dari serangan Covid-19. “Karena Covid-19 ini bisa memproteksi diri kura. Kalau pun terpapar, pemulihan atau perawatan tidak terlalu lama dan gejala lebih ringan,” kata dia.
Pande mengaku, dari kasus positif di Kabupaten Pulang Pisau lebih didominasi pasien yang belum vaksin. “Sebagian kecil saja yang sudah vaksin terkena Covid-19 dan kesembuhannya pun lebih cepat. Tidak memerlukan waktu lama,” beber Pande.
Menurut Pande, yang lebih berbahaya dari Covid-19 adalah Badai Sitokin. “Badai Sitokin itu reaksi tubuh berlebih. Jika kita sudah vaksin, maka tubuh kita menjadi terlatih. Sehingga respons tubuh kita akan terukur,” ucapnya.
Jadi, lanjut dia, keuntungan lain kalau kita sudah vaksin adalah, kemungkinan Badai Sitokin lebih kecil. “Karena respons tubuh kita sudah adaptasi. Untuk itu, bagaimanapun vaksin Covid-19 banyak manfaatnya,” ungkap dia.
Lalu vaksinasi apa yang terbaik? Pande menegaskan, vaksin yang tersedia saat ini adalah vaksin terbaik. “Apakah itu Sinovac, Moderna atau AstraZeneca. Semua yang tersedia saat ini adalah yang terbaik,” tandasnya.
Sementara itu, berdasarkan data perkembangan Covid-19 yang dikeluarkan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah per Minggu (5/9/2021), tren jumlah kasus konfirmasi baru terus menurun, dan angka kesembuhan pasien terus meningkat.
Untuk mencegah kembali meningkatnya kasus Covid-19 di Bumi Tambun Bungai, Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kedisiplinan menggunakan masker dan menyegerakan vaksinasi. Serta menerapkan protokol kesehatan lainnya, seperti menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
“Menggunakan masker dan melakukan vaksinasi adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya harus berjalan beriringan sebagai upaya kita untuk mengalahkan Covid-19,” kata Edy.
Ia menegaskan, menggunakan masker dan vaksinasi tidak hanya berfungsi memberi perlindungan dan pencegahan, tetapi juga sangat penting untuk menghindari dampak fatal apabila terpapar Covid-19.
Hingga saat ini, capaian target vaksinasi di Provinsi Kalimantan Tengah total mencapai 2.086.905, masing-masing untuk realisasi Vaksinasi Tahap I sebanyak 551.715 atau sebesar 26,44 % dan Tahap II sebanyak 349.075 atau sebesar 16,73 %.
Berdasarkan data Minggu (5/9/2021), perkembangan data Covid-19 di Kalteng terdapat penambahan kasus Konfirmasi sebanyak 91 orang, yaitu di Palangka Raya 17 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Kotawaringin Timur 11 orang, Kapuas 8 orang, Murung Raya 1 orang, Sukamara 4 orang, Gunung Mas 1 orang, Katingan 1 orang, Barito Timur 5 orang, Lamandau 4 orang, Barito Utara 11 orang, Pulang Pisau 2 orang, Seruyan 1 orang, dan Barito Selatan 23 orang. Sehingga dari total kasus semula sebanyak 44.563, orang menjadi 44.654 orang.
Sementara pasien sembuh bertambah sebanyak 151 orang, yaitu di Palangka Raya 51 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Kotawaringin Timur 11 orang, Kapuas 37 orang, Sukamara 7 orang, Gunung Mas 2 orang, Katingan 2 orang, Lamandau 2 orang, Pulang Pisau 9 orang, Seruyan 1 orang, dan Barito Selatan 27 orang. Dengan demikian, total telah 40.788 orang di Kalteng dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Dengan bertambahnya jumlah pasien sembuh tersebut, pasien dalam perawatan pun berkurang sebanyak 65 orang, dari semula 2.419 orang menjadi 2.354 orang. Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak 5 orang, yaitu di Palangka Raya 1 orang, Kapuas 2 orang, dan Barito Utara 2 orang, total menjadi 1.512 orang dengan tingkat kematian (CFR) 3,4 %.