PULANG PISAU – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang
mengakibatkan kabut asap belakangan mulai membawa dampak terhadap kesehatan.
Khususnya gangguan pada saluran pernapasan.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes)
Pulang Pisau dr Mulyanto Budihardjo mengungkapkan, hingga kemarin ada ratusan
warga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). “Jumlah penderita dari
tanggal 21 Juli sampai dengan 3 Agustus terus mengalami peningkatan,†ungkap
Mul saat dikonfirmasi Kalteng Pos, Minggu (4/8).
Mul menambahkan, pada 21-27 Juli
data jumlah penderita ISPA dari seluruh pusat kesehatan (Puskesmas) di seluruh
wilayah Pulang Pisau sebanyak 103. “Jumlah ini mengalami peningkatan dari
minggu sebelumnya sebesar 35 persen. Pada minggu sebelumnya ada 76 penderita,â€
kata Mul.
Dia menambahkan, peningkatan juga
masih terjadi pada 28 Juli sampai dengan 3 Agustus jumlah penderita meningkat
sebanyak 111 penderita. “Jumlah penderita ISPA terbanyak di wilayah Kecamatan
Jabiren Raya,†ungkap dia.
Menurut Mul, tingginya penderita
ISPA di Jabiren Raya karena di wilayah tersebut memang banyak titik api.
“Khususnya di Desa Tumbang Nusa dan Desa Tanjung Taruna. Kami juga mengimbau
masyarakat setempat agar menggunakan masker,†pesan dia.
Dia juga mengungkapkan adanya
peningkatan serangan ISPA di Bukit Rawi. “Di Bukit Rawi sebelumnya ada 15
penderita ISPA dan terakhir meningkat sebanyak 20. Peningkatan ISPA di Bukit
Rawi disebabkan di Palangka Raya juga tebal asapnya,†ungkap dia.
Dia menambahkan, untuk melakukan
pencegahan serangan ISPA yang semakin meluas, pihaknya telah mendistribusikan
masker ke beberapa puskesmas dan daerah yang telah terdampak kabust asap. Di
antarannya di Puskesmas Bukit Rawi, Taruna, Tumbang Nusa, Jabiren, Buntoi,
Maliku dan Pangkoh.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya
juga terus melakukan promosi kesehatan atau penyuluhan oleh puskesmas tentang
dampak asap bagi kesehatan dan penanggulangannya. Selanjutnya, kata dia,
melakukan monitoring kasus ditingkatkan dari bulanan ke mingguan. “Hal itu
untuk mengantisipasi dan respons cepat bila terjadi peningkatan kasus,†beber
dia.
Mul juga mengaku, pihaknya telah
membuat surat edaran ke puskesmas untuk kewaspadaan dalam menghadapi dampak
karhutla di sektor kesehatan. “Kami juga melakukan kesiapan sarana dan logistik.
Termasuk obat, oksigen dan masker,†tandasnya. (art/nto)