Site icon Prokalteng

RSUD Pulpis Siapkan 3 Skenario Antisipasi Ledakan Pasien Covid-19

Direktur RSUD Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo

Direktur RSUD Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo

PULANG PISAU, PROKALTENG.CO – Ancaman gelombang 3 Covid-19 disikapi Direktur RSUD Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo. Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 di wilayah tersebut, pihak rumah sakit telah melakukan rapat untuk penanganan pasien yang akan menjalani perawatan medis di RSUD Pulang Pisau.

“Saat ini ada 2 kasus baru Covid-19 di Kabupaten Pulang Pisau. Kami dari RSUD sudah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan beberapa plan (rencana),” kata Muliyanto Budihardjo saat dikonfirmasi, Rabu (2/2).

Mul mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 3 skenario penanganan pasien Covid-19 di RSUD. Pertama, kata dia, jika terjadi peningkatan 20-50 persen, pihaknya tetap mengoptimalkan ruang perawatan. “Kalau peningkatan 20-50 persen, kami tidak akan menambah ruangan untuk pasien,” ujar Mul.

Selanjutnya, kata dia, jika pasien peningkatan terjadi 50-100 persen, pihaknya akan mengosongkan ruang perawatan pasien umum menjadi ruang pasien Covid-19. “Skenario terakhir, jika pasien naik di atas 100 persen, kami akan mengaktifkan kembali Kristiani Center sebagai ruang perawatan bagi pasien Covid-19,” ungkapnya.

Selain menyiapkan 3 skenario itu, pihaknya juga memastikan, oksigen, obat-obatan, APD dan tenaga medis aman. “Kami pastikan semua aman dan kami siap melayani. Kami berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menekan penyebaran Covid-19,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau dr Pande Putu Gina mengungkapkan, saat ini terdapat kasus baru Covid-19 di kabupaten Pulang Pisau.

Yakni dari Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Banama Tingang. “Pasien dari Kahayan Hilir gejalanya ringan dan menjalani isolasi mandiri. Sedangkan yang dari Banama Tingang mengalami sesak napas dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Doris Sylvanus. Pasien berumur 72 tahun,” kata Pande.

Pande belum bisa memastikan dua kasus tersebut merupakan varian Omicron. “Kami belum bisa memastikan. Karena gejala Covid-19 hampir sama semua. Untuk memastikan, hasil swab positif Covid-19 dikirim ke Litbangkes untuk pemeriksaan genome sequencing. Setelah itu baru bisa dipastikan Omicron atau tidak,” ungkapnya.

Pande meminta masyarakat tidak panik. Menurut dia, dalam menghadapi Covid-19 yang penting adalah pencegahan dengan tetap memperkuat protokol kesehatan. “Bagi yang belum vaksin agar segera vaksin,” imbau Pande.

Pande mengungkapkan, bagi yang sudah vaksin, apalagi yang vaksinnya sudah lengkap terbukti sangat mengurangi kemungkinan menjadi sakit yang berat. “Apalagi untuk kelompok berisiko seperti lansia dan yang punya penyakit komorbid,” tandasnya. (art)

Exit mobile version