27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Ternyata Ini Penyebab Minimnya Pengguna Kontrasepsi di Murung Raya

PURUK CAHU, PROKALTENG.CO – Minimnya minat masyarakat menggunakan alat kontrasepsi baik atau lebih dikenal menggunakan program keluarga berencana (KB) disinyalir menjadi pemicunya ledakan penduduk.

Selain kurangnya pemahaman masyarakat mengikuti program KB terdapat faktor lain yang turut menyebabkan angka pengguna KB lemah, yakni minimnya anggaran dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelaksaan program KB.

Kepala Bidang Penduduk Keluarga Berencana (KB) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencsna Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Murung Raya, Iltem, salah satu kendala minimnya pencapaian KB akibat kendala anggaran yang terbatas untuk implan di masyarakat Murung Raya.

"Anggaran standar nasional untuk implan 100 orang dan paling maksimal 150 orang sedangkan masyarakat berjumlah 250 orang lebih yang melakukan implan di puskesmas Murung Raya," ungkap Iltem, Senin (18/10)

Baca Juga :  MIS KP Puruk Cahu sebagai Sekolah Ramah Anak

Menurut dia, minimnya anggran untuk implan tentu tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Murung Raya.

Kemudian ia juga menyampaikan bahwa secara khusus kabupaten Murung Raya sudah melebihi target untuk keseluruhan mix kontrasepsi yaitu 130 persen dan untuk akseptor yang drop out dari KB  berjumlah 2.354 orang dari keseluruhan 32.809 masyarakat di Murung Raya

Sementara itu, untuk penyebab lemah nya KB dimasyarkat adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan KB. “Salah satunya mereka takut efek sampingnya seperti gemuk dan lain-lain,” ucap Iltem.

Iltem juga menambahkan dimasa pandemi ini mengalami kesulitan dalam melakukan penyuluhan dan edukasi secara intens karena tidak dapat mengumpulkan orang banyak atau membuat kerumunan.

Baca Juga :  Bupati Mura Pantau Pelaksanaan Pilkades Serentak

PURUK CAHU, PROKALTENG.CO – Minimnya minat masyarakat menggunakan alat kontrasepsi baik atau lebih dikenal menggunakan program keluarga berencana (KB) disinyalir menjadi pemicunya ledakan penduduk.

Selain kurangnya pemahaman masyarakat mengikuti program KB terdapat faktor lain yang turut menyebabkan angka pengguna KB lemah, yakni minimnya anggaran dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelaksaan program KB.

Kepala Bidang Penduduk Keluarga Berencana (KB) Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencsna Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Murung Raya, Iltem, salah satu kendala minimnya pencapaian KB akibat kendala anggaran yang terbatas untuk implan di masyarakat Murung Raya.

"Anggaran standar nasional untuk implan 100 orang dan paling maksimal 150 orang sedangkan masyarakat berjumlah 250 orang lebih yang melakukan implan di puskesmas Murung Raya," ungkap Iltem, Senin (18/10)

Baca Juga :  MIS KP Puruk Cahu sebagai Sekolah Ramah Anak

Menurut dia, minimnya anggran untuk implan tentu tidak sebanding dengan jumlah penduduk di Murung Raya.

Kemudian ia juga menyampaikan bahwa secara khusus kabupaten Murung Raya sudah melebihi target untuk keseluruhan mix kontrasepsi yaitu 130 persen dan untuk akseptor yang drop out dari KB  berjumlah 2.354 orang dari keseluruhan 32.809 masyarakat di Murung Raya

Sementara itu, untuk penyebab lemah nya KB dimasyarkat adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan KB. “Salah satunya mereka takut efek sampingnya seperti gemuk dan lain-lain,” ucap Iltem.

Iltem juga menambahkan dimasa pandemi ini mengalami kesulitan dalam melakukan penyuluhan dan edukasi secara intens karena tidak dapat mengumpulkan orang banyak atau membuat kerumunan.

Baca Juga :  Bupati Mura Pantau Pelaksanaan Pilkades Serentak

Terpopuler

Artikel Terbaru