31.7 C
Jakarta
Saturday, October 12, 2024

Cegah Stunting, Desa Diminta Aktifkan Kelompok Dashat

PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Dalam rangka menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan seminar cegah stunting tahun 2024, Senin (30/9), di Gedung B Kantor Bupati setempat.

Sekdis DP3ADaldukKB Mura, Daniel Pantandianan saat membuka kegiatan menyampaikan, pada tahun 2024 ini, Kabupaten Murung Raya dihadapkan dengan target percepatan penurunan stunting sebesa 17,26 persen.

Sementara data SKI tahun 2023, masih menunjukan prevalensi stunting masih berada pada 21 persen, sehingga dengan kerjasama semua pihak, sangat diperlukan peran ibuibu Dharma Wanita dan Tim Penggerak PKK desa/kelurahan sangat strategis, karena merupakan ujung tombak penyampai informasi dan edukasi bagi masyarakat.

“Terutama calon pengantin, ibu hamil, orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita, karena tujuan akhir dari proram stunting adalah, terjadinya perubahan pikir dan pola perilaku, menuju masyarakat yang lebih sadar kesehatan dan gizi,” terangnya.

Baca Juga :  Asisten Sekda Mura Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Telabang 2024

Dia mengharapkan, kepada semua desa agar membentuk dan mengaktifkan kelompok Dashat (dapur sehat atasi stunting), yang mempunyai tugas membantu menyediakan, makanan sehat untuk Balita yang bermasalah gizi dan memberikan edukasi bagi orangtuanya.

“Karena keberadaan kelompok ini telah memberikan karya nyata dalam percepatan penurunan stunting. Pemerintah desa menyediakan dana operasional untuk kelompok Dashat dengan perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan balita bermasalah gizi,” terang Daniel.

Diketahui pada audit kasus stunting yang dilaksanakan sejak tahun 2022, ditemukan di Murung Raya, bahwa sebagian besar anak terdata stunting yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut.

“Hal ini disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi sebagian besar karena kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberia nutrisi yang tepat. Kurangnya pemberian protein hewanmenjadi salah satu penyumbang kekurangan nutrisi pada anak-anak,” terang Daniel.

Baca Juga :  Perlu Pendekatan Multi Sektor untuk Tangani Stunting

Oleh karena itu, tegas Daniel, salah satu strategi yang perlu dilaksanakan adalah pemberian sosialiasi dan pemahaman kepada kader, pengurus orga nisasi wanita dan orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita tentang pemberian makanan yang sehat. (dad/kpg)

PURUK CAHU,PROKALTENG.CO-Dalam rangka menurunkan angka stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melaksanakan seminar cegah stunting tahun 2024, Senin (30/9), di Gedung B Kantor Bupati setempat.

Sekdis DP3ADaldukKB Mura, Daniel Pantandianan saat membuka kegiatan menyampaikan, pada tahun 2024 ini, Kabupaten Murung Raya dihadapkan dengan target percepatan penurunan stunting sebesa 17,26 persen.

Sementara data SKI tahun 2023, masih menunjukan prevalensi stunting masih berada pada 21 persen, sehingga dengan kerjasama semua pihak, sangat diperlukan peran ibuibu Dharma Wanita dan Tim Penggerak PKK desa/kelurahan sangat strategis, karena merupakan ujung tombak penyampai informasi dan edukasi bagi masyarakat.

“Terutama calon pengantin, ibu hamil, orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita, karena tujuan akhir dari proram stunting adalah, terjadinya perubahan pikir dan pola perilaku, menuju masyarakat yang lebih sadar kesehatan dan gizi,” terangnya.

Baca Juga :  Asisten Sekda Mura Hadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Telabang 2024

Dia mengharapkan, kepada semua desa agar membentuk dan mengaktifkan kelompok Dashat (dapur sehat atasi stunting), yang mempunyai tugas membantu menyediakan, makanan sehat untuk Balita yang bermasalah gizi dan memberikan edukasi bagi orangtuanya.

“Karena keberadaan kelompok ini telah memberikan karya nyata dalam percepatan penurunan stunting. Pemerintah desa menyediakan dana operasional untuk kelompok Dashat dengan perhitungan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan balita bermasalah gizi,” terang Daniel.

Diketahui pada audit kasus stunting yang dilaksanakan sejak tahun 2022, ditemukan di Murung Raya, bahwa sebagian besar anak terdata stunting yang diaudit mengalami kekurangan nutrisi yang akut.

“Hal ini disebabkan bukan hanya karena terbatasnya ekonomi keluarga, tetapi sebagian besar karena kurangnya pengetahuan orang tua dalam pola asuh dan pemberia nutrisi yang tepat. Kurangnya pemberian protein hewanmenjadi salah satu penyumbang kekurangan nutrisi pada anak-anak,” terang Daniel.

Baca Juga :  Perlu Pendekatan Multi Sektor untuk Tangani Stunting

Oleh karena itu, tegas Daniel, salah satu strategi yang perlu dilaksanakan adalah pemberian sosialiasi dan pemahaman kepada kader, pengurus orga nisasi wanita dan orang tua yang mempunyai Baduta dan Balita tentang pemberian makanan yang sehat. (dad/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru