32 C
Jakarta
Friday, August 1, 2025

Panas Ekstrem Ganggu Aktivitas Warga Lamandau

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Suhu udara terus melonjak di Kabupaten Lamandau, memaksa warga mengurangi aktivitas luar ruangan. Cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah ini selama musim kemarau basah mulai menimbulkan efek berantai, dari kesehatan hingga sektor ekonomi rakyat kecil.

Petani sawit menjadi kelompok paling terdampak. Mereka mengeluh sulitnya mengolah lahan dalam kondisi tanah kering dan cuaca menyengat. Situasi ini memaksa sebagian menurunkan intensitas kerja dan mempersempit lahan garapan demi menghindari kerugian.

“Biasanya, di musim kemarau seperti ini, kami bisa bekerja seharian di sawah. Tapi sekarang, panasnya sangat menyengat. Kami hanya bisa bekerja beberapa jam saja, itupun harus sering beristirahat,” ujar Karto, seorang petani di Nanga Bulik.

Baca Juga :  Keamanan Objek Wisata di Lamandau Ditingkatkan selama Libur Lebaran

Panas menyengat juga menghantam roda ekonomi di pasar-pasar tradisional. Sepinya pembeli memaksa pedagang menekan stok barang agar tidak menanggung kerugian lebih besar.

Tak hanya ekonomi, kondisi ini turut memicu kekhawatiran akan gangguan kesehatan. Risiko dehidrasi dan sengatan panas membayangi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Suhu udara terus melonjak di Kabupaten Lamandau, memaksa warga mengurangi aktivitas luar ruangan. Cuaca panas ekstrem yang melanda wilayah ini selama musim kemarau basah mulai menimbulkan efek berantai, dari kesehatan hingga sektor ekonomi rakyat kecil.

Petani sawit menjadi kelompok paling terdampak. Mereka mengeluh sulitnya mengolah lahan dalam kondisi tanah kering dan cuaca menyengat. Situasi ini memaksa sebagian menurunkan intensitas kerja dan mempersempit lahan garapan demi menghindari kerugian.

“Biasanya, di musim kemarau seperti ini, kami bisa bekerja seharian di sawah. Tapi sekarang, panasnya sangat menyengat. Kami hanya bisa bekerja beberapa jam saja, itupun harus sering beristirahat,” ujar Karto, seorang petani di Nanga Bulik.

Baca Juga :  Keamanan Objek Wisata di Lamandau Ditingkatkan selama Libur Lebaran

Panas menyengat juga menghantam roda ekonomi di pasar-pasar tradisional. Sepinya pembeli memaksa pedagang menekan stok barang agar tidak menanggung kerugian lebih besar.

Tak hanya ekonomi, kondisi ini turut memicu kekhawatiran akan gangguan kesehatan. Risiko dehidrasi dan sengatan panas membayangi warga, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru