NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Penguatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) serta Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Setda Kabupaten Lamandau itu, dihadiri langsung oleh Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, Sekda M Irwansyah, para Kepala OPD, camat hingga pimpinan puskesmas di Lamandau.
Secara virtual, Ketua TP-PKK yang juga sebagai Bunda PAUD Lamandau, Norol Latifah Rizky Aditya Putra juga mengikuti kegiatan tersebut.
Bupati Rizky Aditya menyampaikan bahwa FGD Penguatan PAUD, Posyandu dan PKK yang dilaksanakan ini memiliki arti yang cukup penting.
“Hal ini karena yang menjadi target menyangkut tiga pilar utama pembangunan manusia sejak dini. Yakni PAUD sebagai fondasi pendidikan awal, posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan dan gizi anak, serta PKK sebagai penggerak ketahanan keluarga dan pola asuh yang baik di rumah,” ungkapnya, Kamis (27/11).
Ketiga sektor itu, lanjut dia memiliki sasaran yang sama yaitu ibu dan anak. Sehingga sudah seharusnya bergerak dalam satu kesatuan yang saling mendukung, bukan berjalan sendiri-sendiri.
“Melalui forum ini, kita ingin memperkuat sinergi dan memastikan bahwa pelayanan dasar bagi anak usia dini dapat diberikan secara lebih terpadu. Hal ini termasuk peningkatan kualitas PAUD, penguatan kompetensi guru dan bunda PAUD, optimalisasi layanan kesehatan dan gizi melalui posyandu serta penguatan peran keluarga melalui PKK,” bebernya.
Sementara, secara daring Norol Latifah Rizky Aditya Putra, menyampaikan ucapan terimakasih kepada kepada tim peneliti dari Civitas UGM.
“Saya berharap teman-teman mampu menemukan data empiris terhadap tiga sektor tersebut dan bisa menjadi kan dasar kami untuk membuat kebijakan penguatan ke depannya,” ucapnya.
Menurutnya, Kabupaten Lamandau memiliki modal sosial yang kuat, kapasitas kelembagaan yang terus berkembang, serta dukungan multipihak yang luar biasa. Termasuk dari perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra strategis.
“FGD hari ini saya pandang sebagai ruang yang sangat strategis. Ruang di mana pengalaman lapangan bertemu dengan data. Di mana perspektif kebijakan bertemu dengan kebutuhan masyarakat, dan di mana komitmen multipihak dapat dituangkan menjadi langkah bersama yang konkret,”ujarnya.
Bunda PAUD juga mengharapkan agar FGD tersebut, dapat menghasilkan identifikasi permasalahan utama di setiap sector. Solusi prioritas yang dapat diintegrasikan ke dalam perencanaan daerah, peluang kolaborasi antara OPD, Puskesmas, PKK, Bunda PAUD, dan perusahaan CSR serta rencana tindak lanjut (RTL) untuk tahun 2025–2026.
Usai kegiatan FGD, langsung dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama sebagai upaya nyata penguatan tiga pilar dimaksud tersebut. (bib)


