NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Bupati Lamandau, H Hendra Lesmana, didampingi Ketua TP-PKK Lamandau, Hj Rusdianti Hendra Lesmana, Kamis (24/8). Menghadiri acara syukuran Hari Ulang Tahun (HUT) ke-84 Kecamatan Bulik dan penutupan kontestasi voli antar kelurahan/desa se-Kecamatan Bulik.
Dalam kesempatannya, Bupati mengatakan bahwa momentum peringatan HUT itu adalah sebuah kontemplasi. Tentang apa yang sudah dilakukan, apa sedang dilakukan dan rencana atau harapan apa yang akan dicapai di tahun-tahun berikutnya.
“Tantangan dalam membangun suatu daerah tentu kompleks. Apalagi di tengah kemajuan sekarang kita dituntut. Baik itu camat dan kades untuk lebih inovatif serta berimprovisasi. Kalau kita mengelola daerah dengan pola lama tentu akan tertinggal,” ungkapnya.
Kecamatan Bulik, lanjut dia, adalah dasar implikasi dimekarkannya Kabupaten Lamandau dan Bulik menjadi ibukota pemerintahan. Sebagai ibukota pemerintahan, tentu dinamikanya juga semakin kompleks.
“Di 48 tahun usia Kecamatan Bulik, tentu banyak yang sudah dilakukan. Namun juga banyak harapan yang masih ditaruhkan di Kecamatan Bulik,” terangnya.
Seiring dengan bertambahnya penduduk, lebih jauh dikatakan Bupati, tentu juga membawa konsekuensi lain. Sebab itu, semua harus bisa mengelola bagaimana bertambahnya penduduk ini menjadi kekuatan untuk kemajuan daerah.
“Sebagai pusat pemerintahan, kaitan kebutuhan dasar masih banyak yang harus kita wujudkan. Misalnya air bersih listrik dan jaringan telekomunikasi,” ujarnya
Membangun daerah baik infrastruktur maupun manusianya, kata dia lagi, tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Namun membutuhkan gerak langkah bersama-sama, termasuk masyarakat.
Di tempat yang sama, Camat Bulik, Mul’atmidy, mengatakan bahwa pihaknya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pemkab Lamandau. Di mana selama hampir lima tahun kepemimpinan Bupati H Hendra Lesmana, Kecamatan Bulik telah banyak mengalami kemajuan, terutama infrastruktur antar desa.
“Alhamdulillah, infrastruktur di Kecamatan Bulik semakin baik, misalnya telah terbangunnya Jembatan Sei Guci dan Jembatan Sei Liku,” ujarnya. (bib/pri)