33.2 C
Jakarta
Thursday, December 25, 2025

Elpiji 3 Kg Langka Jelang Nataru, Warga Nanga Bulik Berburu Gas

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kelangkaan elpiji 3 kilogram mulai dirasakan warga Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Gas melon yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga ini sulit ditemukan di warung maupun pangkalan, membuat warga harus berkeliling hingga ke sudut kota.

Sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg memicu keresahan masyarakat. Sejumlah warga mengaku sudah berhari-hari tidak bisa memasak karena stok kosong, sementara harga di tingkat pengecer melonjak jauh di atas harga normal.

Keluhan itu disampaikan Rati, ibu rumah tangga di Nanga Bulik, melalui media sosial. Ia mengaku sudah sepekan terakhir kesulitan memperoleh gas subsidi tersebut.

“Susah bujur mencari gas 3 kg. Kalau ada yang jual Rp50 ribu hari ini saya beli, karena sudah seminggu tidak masak di rumah,” tulis Rati dalam unggahan yang ramai dibicarakan, Selasa (23/12).

Baca Juga :  Sekwan Terjerat Kasus Hukum, Pemkab Lamandau Usulkan Penggantinya

Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah warung kecil di Nanga Bulik memang kehabisan stok elpiji 3 kg. Kelangkaan diduga dipicu adanya aksi borong atau pesanan dari luar daerah dengan harga lebih tinggi.

Seorang pedagang sembako di Nanga Bulik membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, stok di pangkalan kerap habis dalam waktu singkat.

“Saya sering ke pangkalan, tapi selalu kehabisan. Mungkin sudah dipesan orang-orang yang jual ke pedesaan dengan harga lebih tinggi. Di desa, bisa sampai Rp40 ribu per tabung,” ungkapnya.

Electronic money exchangers listing

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Lamandau, Penyang, membenarkan adanya kekosongan stok elpiji 3 kg di sejumlah pangkalan. Namun, ia memastikan pasokan tambahan segera tiba.

Baca Juga :  Waspadai Cuaca Ekstrem, BPBD Lamandau Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Siklon

“Pihak pangkalan memang mengakui ada kekosongan. Untuk pangkalan UD Berkah Hijrah, hari ini dijadwalkan masuk 200 tabung elpiji 3 kg,” kata Penyang saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan, kondisi serupa juga terjadi di pangkalan lain. “Di UD Barokah, stok juga kosong, tetapi besok, 24 Desember, dijadwalkan masuk 180 tabung. Permintaan masyarakat memang meningkat menjelang Nataru dan ini bersifat musiman,” jelasnya.

Warga berharap pemerintah daerah memperketat pengawasan distribusi elpiji subsidi agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oknum tertentu untuk menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kelangkaan elpiji 3 kilogram mulai dirasakan warga Kota Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Gas melon yang menjadi kebutuhan utama rumah tangga ini sulit ditemukan di warung maupun pangkalan, membuat warga harus berkeliling hingga ke sudut kota.

Sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg memicu keresahan masyarakat. Sejumlah warga mengaku sudah berhari-hari tidak bisa memasak karena stok kosong, sementara harga di tingkat pengecer melonjak jauh di atas harga normal.

Keluhan itu disampaikan Rati, ibu rumah tangga di Nanga Bulik, melalui media sosial. Ia mengaku sudah sepekan terakhir kesulitan memperoleh gas subsidi tersebut.

Electronic money exchangers listing

“Susah bujur mencari gas 3 kg. Kalau ada yang jual Rp50 ribu hari ini saya beli, karena sudah seminggu tidak masak di rumah,” tulis Rati dalam unggahan yang ramai dibicarakan, Selasa (23/12).

Baca Juga :  Sekwan Terjerat Kasus Hukum, Pemkab Lamandau Usulkan Penggantinya

Pantauan di lapangan menunjukkan sejumlah warung kecil di Nanga Bulik memang kehabisan stok elpiji 3 kg. Kelangkaan diduga dipicu adanya aksi borong atau pesanan dari luar daerah dengan harga lebih tinggi.

Seorang pedagang sembako di Nanga Bulik membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, stok di pangkalan kerap habis dalam waktu singkat.

“Saya sering ke pangkalan, tapi selalu kehabisan. Mungkin sudah dipesan orang-orang yang jual ke pedesaan dengan harga lebih tinggi. Di desa, bisa sampai Rp40 ribu per tabung,” ungkapnya.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Lamandau, Penyang, membenarkan adanya kekosongan stok elpiji 3 kg di sejumlah pangkalan. Namun, ia memastikan pasokan tambahan segera tiba.

Baca Juga :  Waspadai Cuaca Ekstrem, BPBD Lamandau Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Siklon

“Pihak pangkalan memang mengakui ada kekosongan. Untuk pangkalan UD Berkah Hijrah, hari ini dijadwalkan masuk 200 tabung elpiji 3 kg,” kata Penyang saat dikonfirmasi.

Ia menambahkan, kondisi serupa juga terjadi di pangkalan lain. “Di UD Barokah, stok juga kosong, tetapi besok, 24 Desember, dijadwalkan masuk 180 tabung. Permintaan masyarakat memang meningkat menjelang Nataru dan ini bersifat musiman,” jelasnya.

Warga berharap pemerintah daerah memperketat pengawasan distribusi elpiji subsidi agar tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oknum tertentu untuk menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/