NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Dalam rangka penghormatan terhadap dedikasinya dalam melestarikan adat Dayak Tomun, Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, baru-baru ini dianugerahi gelar adat kehormatan “Omas Potinggi Agung Permata” oleh masyarakat Dayak Tomun di Kecamatan Delang, Kabupaten Lamandau.
Pemberian gelar ini mencerminkan pengakuan atas peran aktif Bupati dalam mendukung pelestarian dan pengembangan adat istiadat Dayak Tomun yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya daerah.
Proses serah terima gelar berlangsung dalam suasana sakral yang dihadiri oleh tokoh adat, masyarakat setempat, serta jajaran pemerintah Kabupaten Lamandau. Acara ini tidak hanya menunjukkan rasa kebersamaan, tetapi juga mencerminkan keharmonisan antara pemerintah dan masyarakat adat.
Gelar “Omas Potinggi Agung Permata” memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Dayak Tomun. Gelar ini diberikan kepada individu yang menunjukkan integritas tinggi dan berperan dalam melestarikan serta mengembangkan budaya lokal demi kesejahteraan masyarakat.
Kepercayaan ini diharapkan semakin memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Rizky Aditya Putra mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghormatan yang diberikan. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pelestarian adat dan budaya Dayak Tomun. Menurutnya, gelar ini merupakan amanah yang akan dijalankan sebaik-baiknya demi kemajuan masyarakat Lamandau.
“Gelar ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus mendukung dan melestarikan nilai-nilai luhur Dayak Tomun demi kesejahteraan bersama,” ujarnya, Rabu (7/6) di Nanga Bulik.
Demang Kepala Adat Kecamatan Delang, Albertus Popo, juga menambahkan bahwa pemberian gelar ini merupakan wujud penghargaan terhadap Bupati Lamandau yang telah konsisten dalam mendukung pembangunan budaya di wilayah tersebut.
“Bupati Lamandau telah menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga warisan budaya leluhur Dayak Tomun,” ungkapnya.
Dengan diterimanya gelar ini, diharapkan para pemimpin daerah lainnya dapat meneladani upaya pelestarian budaya untuk menjaga keberagaman dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Albertus berharap, kerjasama yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat adat di Lamandau dapat terus terjalin demi tercapainya pembangunan yang berwawasan budaya.
“Semoga kolaborasi ini terus terjaga untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berlandaskan kebudayaan,” tutup Demang. (bib)