NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Pengendalian inflasi menjadi perhatian utama Pemerintah Daerah di tengah gejolak ekonomi nasional. Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar setiap minggu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menjadi wadah strategis untuk memantau harga dan stok bahan pokok sekaligus menyusun langkah-langkah nyata di lapangan.
Pj Bupati Lamandau, Said Salim, tak absen dalam Rakor yang diadakan secara virtual pada minggu pertama September 2024. Bertempat di Aula Setda Lamandau, Said Salim bersama jajaran mengikuti arahan Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri, Yusharto Huntoyungo.
Dalam rakor tersebut, Yusharto mengungkapkan bahwa Kalimantan Tengah mencatat inflasi terendah di antara provinsi lain di Kalimantan pada Agustus 2024. Capaian ini menjadi sinyal positif di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi.
“Kepala BSKDN menekankan pentingnya setiap daerah terus berinovasi dalam upaya pengendalian inflasi. Langkah-langkah yang diambil harus terintegrasi dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat serta pemerintah,” ujar Said Salim, Rabu (4/9) di Nanga Bulik.
Lebih lanjut, Said Salim menegaskan bahwa langkah konkret yang akan dilakukan Pemerintah Daerah meliputi pemantauan intensif harga dan stok bahan pokok, pelaksanaan rapat teknis Tim Pengendali Inflasi Daerah, serta memastikan ketersediaan pasokan pangan.
“Gerakan menanam secara masif, operasi pasar murah, inspeksi pasar, dan koordinasi dengan daerah penghasil juga menjadi bagian dari strategi yang akan kita laksanakan. Selain itu, realisasi Belanja Tidak Terduga (BTT) dan bantuan transportasi dari APBD akan kita optimalkan untuk menjaga stabilitas harga di pasar,” tandasnya.
Dengan berbagai langkah ini, Lamandau berkomitmen untuk menjaga kestabilan ekonomi daerah, sekaligus memberikan perlindungan terbaik bagi masyarakat dari dampak inflasi yang lebih luas. (bib)