SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Terus berupaya untuk meningkatkan prestasi anak-anak di wilayah ini. Salah satu cabang yang memiliki potensi untuk mengharumkan nama Kotim adalah Marching Band. Bagaimana tidak? Cabang olahaga (Cabor) yang mengandalkan kekompakkan tim ini mampu membawa Kotim hingga ke kancah Nasional.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Kotim memberikan dukungan kepada setiap pelaksanaan lomba marching band yang ada di wilayah ini. Hal itu diharapkan dapat membentuk bibit-bibit marchingband yang berprestasi dan mampu membawa harum nama Kotim kedepannya.
“Kita berharap dengan adanya kegiatan perlombaan semacam ini, bisa menyaring bibit-bibit unggul untuk membawa nama harum Kotim,”ujarnya usai membuka Mentaya Marching Band Competition (MMBC) II di gedung Volly Indoor, Sabtu (27/1).
Halikin menuturkan, marching band merupakan Cabor olahraga yang mengandalkan kekompakkan antar tim, kreativitas, serta harmonisasi tiap pemainnya. Sehingga diperlukan dedikasi yang tinggi serta kerja keras dari setiap anggotanya agar bisa menampilkan tampilan yang terbaik. Selain itu, marching band juga merupakan kolaborasi antara seni dan olahraga. Hal itu dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas serta semangat persatuan.
“Marching band ini adalah seni dan olahraga. Jadi kreativitas dan kekompakkan sangat diperlukan. Makanya perlu dedikasi yang tinggi untuk ikut serta dalam kegiatan ini,” kata Halikin.
Ia menghimbau kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selaku dinas yang menaungi hal itu untuk mempersiapkan event serupa dengan lebih matang lagi. Mereka dituntut untuk tidak hanya mengadakan event tahunan semata. Tetapi event tersebut harus semakin meningkat dari tahun ke tahun.
“Kita ingin ada peningkatan kualitas terus. Karena drumband ini semuanya harus seragam. Dari gerak langkah, irama dan sebagainya. Makanya perlu ada peningkatan,”imbuhnya.
Selain itu, atlet yang akan mewakili Kalteng pada Pekon Olahraga Nasional (PON) tahun ini juga perlu dievaluasi. Mengingat Gubernur Kalteng sempat mengevaluasi atlet yang tidak memiliki standar tinggi badan.
“Hal semacam ini harus diperhatikan sejak awal. Kita harus berupaya mempertahankan juara umum. Karena mempertahankan juara itu lebih berat dari pada memperolehnya,” pungkasnya.(sli/kpg)