31 C
Jakarta
Sunday, September 22, 2024

ASN Harus Jaga Netralitas, Bupati : Ciptakan Kondisi Aman dan Nyaman Sebelum dan Sesudah Pilkada

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Meski dirinya mencalonkan kembali sebagai bupati pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang, Bupati Kotim, Halikinnor menegaskan agar aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.

“Netralitas harus ditegakan untuk menjaga situasi yang kondusif. Saya tidak mau nanti seolah-olah ada image saya mengerahkan ASN dalam pemilihan bupati mendatang,” tegas bupati.

Dia menambahkan, kerja sama antara stakeholder dan kita semua tentunya sangat diharapkan dalam mengawasi pelaksanaan pemilihankepala daerah.

Adapun, lanjut bupati netralitas yang dimaksud adalah dalam artian tidak hanya kampanye, tetapi juga sebelum tahapan, sebelum kegiatan dan pasca kegaiatan. Oleh karena itu, menciptakan kondisi aman dan nyaman sebelum dan sesudah pilkada menjadi hal yang wajib bagi seluruh elemen masyarakattermasuk ASN.

Baca Juga :  Seleksi Terbuka! Lelang Tiga Jabatan Kepala Dinas, Ini Jadwal Pendaftaran dan Seleksi

Diungkapkan, tahun 2024 ini merupakan tahun politik dimana pesta demokrasi diselenggarakan melalui pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Sedangkan pemilu sendiri telah diselenggarakan pada 14 Februari 2024 lalu.

Menurutnya, pemilu tahun ini merupakan bagian dari sejarah panjang demokrasi Indonesia, dimana pemilu tahun ini merupakan pemilu ketiga belas yang telah dis- elenggarakan sejak Indonesia merdeka. Namun demikian Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 27 No- vember 2024 mendatang, merupakan pilkada serentak yang pertama kali

Dirinya menginginkan, ASN harus tahu menepatkan diri pada posisinya dalam proses Pilkada ini. Pasalnya konsekuensi ASN yang tidak netral dan terlibat langsung dalam politik praktis saat Pilkada akan ada risiko atau menerima sanksi sesuai dengan aturan dan peraturan ten- tang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Juga :  Antisipasi Dampak Resesi, Manfaatkan Lahan Kosong untuk Pertanian

“Semua calon bupati dan wabup dalam Pilkada Kotim merupakan putra dan putri terbaik, sehingga siapa- pun terpilih nantinya perlu mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat yang ada di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red). (sli/ans/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Meski dirinya mencalonkan kembali sebagai bupati pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang, Bupati Kotim, Halikinnor menegaskan agar aparatur sipil negara (ASN) maupun non ASN untuk menjaga netralitas dan tidak terlibat politik praktis.

“Netralitas harus ditegakan untuk menjaga situasi yang kondusif. Saya tidak mau nanti seolah-olah ada image saya mengerahkan ASN dalam pemilihan bupati mendatang,” tegas bupati.

Dia menambahkan, kerja sama antara stakeholder dan kita semua tentunya sangat diharapkan dalam mengawasi pelaksanaan pemilihankepala daerah.

Adapun, lanjut bupati netralitas yang dimaksud adalah dalam artian tidak hanya kampanye, tetapi juga sebelum tahapan, sebelum kegiatan dan pasca kegaiatan. Oleh karena itu, menciptakan kondisi aman dan nyaman sebelum dan sesudah pilkada menjadi hal yang wajib bagi seluruh elemen masyarakattermasuk ASN.

Baca Juga :  Seleksi Terbuka! Lelang Tiga Jabatan Kepala Dinas, Ini Jadwal Pendaftaran dan Seleksi

Diungkapkan, tahun 2024 ini merupakan tahun politik dimana pesta demokrasi diselenggarakan melalui pemilihan umum (Pemilu) dan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Sedangkan pemilu sendiri telah diselenggarakan pada 14 Februari 2024 lalu.

Menurutnya, pemilu tahun ini merupakan bagian dari sejarah panjang demokrasi Indonesia, dimana pemilu tahun ini merupakan pemilu ketiga belas yang telah dis- elenggarakan sejak Indonesia merdeka. Namun demikian Pilkada serentak yang akan diselenggarakan pada 27 No- vember 2024 mendatang, merupakan pilkada serentak yang pertama kali

Dirinya menginginkan, ASN harus tahu menepatkan diri pada posisinya dalam proses Pilkada ini. Pasalnya konsekuensi ASN yang tidak netral dan terlibat langsung dalam politik praktis saat Pilkada akan ada risiko atau menerima sanksi sesuai dengan aturan dan peraturan ten- tang disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Juga :  Antisipasi Dampak Resesi, Manfaatkan Lahan Kosong untuk Pertanian

“Semua calon bupati dan wabup dalam Pilkada Kotim merupakan putra dan putri terbaik, sehingga siapa- pun terpilih nantinya perlu mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat yang ada di Bumi Habaring Hurung (sebutan daerah Kotim red). (sli/ans/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru