SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Mengundang guru ngaji untuk bersilaturahmi dan mendengarkan apa yang menjadi keluhan mereka selama ini, Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan Bupati Jalan A.Yani Sampit, Senin (24/6).
“Hari ini saya mengundang guru mengaji untuk bersilaturahmi dan mendengarkan keluhan mereka, ada sekitar 270 orang yang hadir dalam silaturahmi ini dan guru ngaji ini khusus Kecamatan Mentawa Baru Ketapang,” kata Halikin.
Dirinya mengatakan Pemerintah Kabupaten Kotim memberikan insentif kepada guru ngaji di daerah ini, Guru ngaji tersebut Non Aparatur Sipil Negara (ASN), mereka yang mengajar di rumah, Musala, dan TPA, program ini sudah setahun yang lalu berjalan dan berlanjut hingga tahun ini,
“Kami Pemerintah Kabupaten Kotim siap membantu para guru ngaji tersebut seperti bagi mereka yang memerlukan bantuan untuk pembangunan musala dan keperluan lainnya, untuk menunjang pendidikan keagamaan bagi anak-anak kita,” ujar Halikin
Dirinya juga mengatakan hal itu dilakukan untuk memotivasi mereka agar tetap semangat dalam memberikan pendidikan agama terhadap anak-anak, karena diketahui mereka memberikan ilmu secara sukarela tanpa minta bayaran.
“Para guru ngaji ini juga salah satu yang berperan dalam membangun terutama dalam pembangunan spiritual anak-anak kita, untuk memajukan Kabupaten ke depan karena anak yang memahami agama dan bisa mengaji akan terhindar dari pergaulan bebas. Terutama dari penyalahgunaan narkoba apalagi Kabupaten Kotim ini sudah zona hitam peredaran narkoba jadi harus kuat benteng agama anak-anak kita,” ucap Halikin
Menurutnya Pemerintah Kabupaten Kotim menyiapkan insentif untuk 1.000 orang guru ngaji, dengan nilai Rp 1.800 ribu pertahunnya, Ia menilai jumlah itu memang terlihat tak seberapa tetapi itu sebagai apresiasi dan terima kasih pemerintah daerah kepada guru ngaji yang telah membantu memberikan ilmu agama kepada anak-anak di Bumi Habaring Hurung ini.
“Insentif itu bentuk kepedulian kita atas tugas mulia mereka, dan kita berharap tahun depan insentif tersebut dapat dinaikan menjadi Rp.2,5 juta hingga Rp 3 juta pertahunnya, nanti kita hitung dulu angarannya kalau itu memungkinkan akan kita naikan,” tutupnya.(bah/kpg)