27.3 C
Jakarta
Wednesday, April 9, 2025

Libatkan Berbagai Pihak dan UPR di Forum Konsultasi Publik, untuk Menyiapkan RPJPD

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah menyiapkan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun mendatang sejak 2025. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menggandeng Universitas Palangka Raya (UPR), kegiatan yang diselenggarakan di Aula Sei Mentaya Kantor Bappelitbangda,  Kamis (23/11), Diharapkan dapat menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi pembangunan di Kabupaten Kotim.

“Kita memulai forum konsultasi publik untuk merancang RPJPD tahun 2025 hingga 2045. Kita mengundang semua semua yang berkepentingan untuk mendengarkan saran mereka. Kita juga bekerjasama dengan UPR untuk pendampingan,”ujar Bupati Kotim, H Halikinnor usai membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Halikinnor mengatakan, usai melakukan konsultasi publik dalam forum tersebut, pihaknya akan menunggu rancangan RPJPB dari pemerintah Provinsi Kalteng. Hal itu karena keputusan RPJPB baik di tingkat kabupaten hingga ke tingkat nasional, harus mempunyai keterkaitan satu sama lain. Sehingga pembangunan yang dihasilkan bisa berkesinambungan dan berintegrasi.

Baca Juga :  Bupati Batalkan Kenaikan Retribusi Pasar

“Setelah mendapatkan hasil dari forum ini, kita akan berkonsultasi ke pihak provinsi. Karena RPJPD ini harus singkron. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional,”ucap Halikin.

Ia menyebutkan, Indonesia akan mengalami bonus demografi saat berusia satu abad nanti. Dalam masa itu, usia produktif manusia di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan usia yang tidak produktif. Sehingga dalam menghadapi itu, diperlukan rencana yang matang agar dapat mewujudkan generasi Indonesia emas.

“Kita ini akan menghadapi bonus demografi di tahun 2045. Di mana 60 persen penduduk Indonesia adalah mereka yang berusia produktif. Makanya harus kita persiapkan. Karena jika kita salah mengelolanya bukan menjadi keunggulan, tapi malah menjadi beban,”kata Halikin.

Baca Juga :  Disetujui Bersama, Komposisi APBD 2024 Sebesar Rp 2,4 Triliun

Menurutnya, bonus demografi ini sangat berpotensi untuk bisa membuat Indonesia menjadi negara yang maju dengan syarat pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunannya harus direncanakan dengan matang. Sehingga, mereka yang akan memasuki usia produktif, akan mampu membawa Indonesia bersaing dengan negara maju bahkan negara adikuasa.

“Negara kita menargetkan menjadi negara maju di 2045. Ini bisa dilakukan asal generasi sekarang benar-benar direncanakan dan dibina dengan baik. Begitupun pembangunannya. Jadi saat mereka masuk usia produktif nanti, mereka akan membawa Indonesia ini menjadi negara yang bisa bersaing dengan negara maju,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah menyiapkan Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun mendatang sejak 2025. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menggandeng Universitas Palangka Raya (UPR), kegiatan yang diselenggarakan di Aula Sei Mentaya Kantor Bappelitbangda,  Kamis (23/11), Diharapkan dapat menghasilkan ide-ide yang bermanfaat bagi pembangunan di Kabupaten Kotim.

“Kita memulai forum konsultasi publik untuk merancang RPJPD tahun 2025 hingga 2045. Kita mengundang semua semua yang berkepentingan untuk mendengarkan saran mereka. Kita juga bekerjasama dengan UPR untuk pendampingan,”ujar Bupati Kotim, H Halikinnor usai membuka secara resmi kegiatan tersebut.

Halikinnor mengatakan, usai melakukan konsultasi publik dalam forum tersebut, pihaknya akan menunggu rancangan RPJPB dari pemerintah Provinsi Kalteng. Hal itu karena keputusan RPJPB baik di tingkat kabupaten hingga ke tingkat nasional, harus mempunyai keterkaitan satu sama lain. Sehingga pembangunan yang dihasilkan bisa berkesinambungan dan berintegrasi.

Baca Juga :  Bupati Batalkan Kenaikan Retribusi Pasar

“Setelah mendapatkan hasil dari forum ini, kita akan berkonsultasi ke pihak provinsi. Karena RPJPD ini harus singkron. Baik di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional,”ucap Halikin.

Ia menyebutkan, Indonesia akan mengalami bonus demografi saat berusia satu abad nanti. Dalam masa itu, usia produktif manusia di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan usia yang tidak produktif. Sehingga dalam menghadapi itu, diperlukan rencana yang matang agar dapat mewujudkan generasi Indonesia emas.

“Kita ini akan menghadapi bonus demografi di tahun 2045. Di mana 60 persen penduduk Indonesia adalah mereka yang berusia produktif. Makanya harus kita persiapkan. Karena jika kita salah mengelolanya bukan menjadi keunggulan, tapi malah menjadi beban,”kata Halikin.

Baca Juga :  Disetujui Bersama, Komposisi APBD 2024 Sebesar Rp 2,4 Triliun

Menurutnya, bonus demografi ini sangat berpotensi untuk bisa membuat Indonesia menjadi negara yang maju dengan syarat pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pembangunannya harus direncanakan dengan matang. Sehingga, mereka yang akan memasuki usia produktif, akan mampu membawa Indonesia bersaing dengan negara maju bahkan negara adikuasa.

“Negara kita menargetkan menjadi negara maju di 2045. Ini bisa dilakukan asal generasi sekarang benar-benar direncanakan dan dibina dengan baik. Begitupun pembangunannya. Jadi saat mereka masuk usia produktif nanti, mereka akan membawa Indonesia ini menjadi negara yang bisa bersaing dengan negara maju,”pungkasnya.(sli/kpg/ind)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru