31.1 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025

Santri Miliki Keunggulan Moral dan Akhlak yang Menjadi Pondasi Pembangunan Daerah

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Perayaan hari Santri tahun 2025 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Rabu (22/10), diwarnai dengan upacara di halaman Setda Kotim.

Diikuti dari perwakilan dari 14 pondok pesantren di Kotim, upacara tersebut berjalan khidmat Dalam kegiatan itu.

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor. Menegaskan peran penting santri dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan membangun karakter generasi muda. Ia menyebut, santri tidak hanya menjadi penjaga moral, tetapi juga bagian dari kekuatan intelektual bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Sebagaimana tema peringatan tahun ini, santri adalah pengawal Indonesia. Sejak dahulu, banyak pejuang berasal dari pesantren yang ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya.

Menurutnya, pandangan masyarakat terhadap santri kini telah berubah. Santri modern tidak hanya identik dengan ustaz, imam, atau guru ngaji, tetapi juga berkiprah di berbagai bidang profesi.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

“Sekarang santri tidak seperti dulu lagi. Banyak santri yang jadi astronot, dokter, arsitek, dan lainnya. Mereka mendapatkan dua ilmu sekaligus ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,” ujarnya.

Halikinnor optimistis santri akan menjadi bagian penting dalam mencetak generasi emas tahun 2045. Ia menilai santri memiliki keunggulan moral dan akhlak yang menjadi pondasi pembangunan daerah.

“Kita berharap melalui santri lahir generasi emas 2045, karena santri memiliki budi pekerti luhur dan akhlak yang kuat,” ucapnya.

Bupati juga menilai keberadaan pesantren berkontribusi besar dalam menekan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Sebab, santri dididik dengan akhlak dan moral yang bagus.

“Santri sangat berperan dalam pembangunan daerah. Karena ada pesantren, kenakalan remaja berkurang. Tidak ada anak santri yang nakal atau terlibat narkoba. Justru mereka menjadi contoh bagi anak-anak lain,” tambahnya.

Baca Juga :  Banyak Pecandu Narkoba Perlu Direhabilitasi, BNK Kotim Kaji Banding ke BNNP Kepulauan Riau

Ia berharap, santri dapat terus membawa nilai-nilai positif saat kembali ke masyarakat, serta menjadi teladan dalam sikap, etika, dan semangat kebangsaan.

“Mereka kembali ke masyarakat membawa nilai-nilai yang baik. Inilah yang kita harapkan, agar santri terus menjadi cahaya bagi lingkungan sekitarnya,” tutupnya. (mif/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Perayaan hari Santri tahun 2025 di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Rabu (22/10), diwarnai dengan upacara di halaman Setda Kotim.

Diikuti dari perwakilan dari 14 pondok pesantren di Kotim, upacara tersebut berjalan khidmat Dalam kegiatan itu.

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor. Menegaskan peran penting santri dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan membangun karakter generasi muda. Ia menyebut, santri tidak hanya menjadi penjaga moral, tetapi juga bagian dari kekuatan intelektual bangsa menuju Indonesia Emas 2045.

“Sebagaimana tema peringatan tahun ini, santri adalah pengawal Indonesia. Sejak dahulu, banyak pejuang berasal dari pesantren yang ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan,” ujarnya.

Menurutnya, pandangan masyarakat terhadap santri kini telah berubah. Santri modern tidak hanya identik dengan ustaz, imam, atau guru ngaji, tetapi juga berkiprah di berbagai bidang profesi.

Baca Juga :  Bukan Ajang Persaingan, Ciptakan Inovasi dan Kreativitas

“Sekarang santri tidak seperti dulu lagi. Banyak santri yang jadi astronot, dokter, arsitek, dan lainnya. Mereka mendapatkan dua ilmu sekaligus ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum,” ujarnya.

Halikinnor optimistis santri akan menjadi bagian penting dalam mencetak generasi emas tahun 2045. Ia menilai santri memiliki keunggulan moral dan akhlak yang menjadi pondasi pembangunan daerah.

“Kita berharap melalui santri lahir generasi emas 2045, karena santri memiliki budi pekerti luhur dan akhlak yang kuat,” ucapnya.

Bupati juga menilai keberadaan pesantren berkontribusi besar dalam menekan kenakalan remaja dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Sebab, santri dididik dengan akhlak dan moral yang bagus.

“Santri sangat berperan dalam pembangunan daerah. Karena ada pesantren, kenakalan remaja berkurang. Tidak ada anak santri yang nakal atau terlibat narkoba. Justru mereka menjadi contoh bagi anak-anak lain,” tambahnya.

Baca Juga :  Banyak Pecandu Narkoba Perlu Direhabilitasi, BNK Kotim Kaji Banding ke BNNP Kepulauan Riau

Ia berharap, santri dapat terus membawa nilai-nilai positif saat kembali ke masyarakat, serta menjadi teladan dalam sikap, etika, dan semangat kebangsaan.

“Mereka kembali ke masyarakat membawa nilai-nilai yang baik. Inilah yang kita harapkan, agar santri terus menjadi cahaya bagi lingkungan sekitarnya,” tutupnya. (mif/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru