29.6 C
Jakarta
Friday, December 6, 2024

Banjir di Kotim Sudah Merendam 36 Desa, Tersebar di 7 Kecamatan

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel, mengatakan, banjir kembali meluas karena curah hujan masih tinggi, kalau di wilayah hulu mulai surut, biasanya banjir akan turun ke wilayah hilir.

“Berdasarkan data yang kami terima kemarin sore, banjir sudah merendam 36 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Banjir tersebut berdampak terhadap 4.830 kepala keluarga dengan 16.920 jiwa, 3.738 rumah, 20 tempat ibadah, 16 sekolah dan tiga fasilitas kesehatan,” kata Rihel saat di bincangi, Sabtu (22/10).

Menurutnya, Banjir terus meluas sehingga semakin banyak warga yang mengungsi, salah satunya korban banjir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, saat ini ada sekitar 15 kepala keluarga (KK) yang mengungsi ke tenda pengungsian dan 15 KK yang mengungsi ke daerah perkotaan.

Baca Juga :  Terapkan Sistem Online untuk Antrean dan Pendaftaran di RSUD Sampit

“Desa Hanjalipan merupakan desa yang terparah dan terlama dilanda banjir pada periode ini. Sudah sekitar 1,5 bulan desa di pinggir sungai ini dilanda banjir dengan ketinggian air 1,5 hingga 2,5 meter dari jalan desa,” ujar Rihel.

Dirinya mengatakan saat ini banjir yang melanda desa itu semakin parah sehingga jumlah warga yang mengungsi terus bertambah, Saat ini seluruh rumah di desa yang dihuni dihuni 461 kepala keluarga itu terendam banjir semua.

“Sebagian warga masih ada yang bertahan dengan cara membuat apar-apar atau panggung di dalam atau pelataran rumah, tetapi kalau banjir semakin dalam sampai atap rumah maka dipastikan semua terpaksa mengungsi,” ucapan Rihel.

Baca Juga :  Ranperda Penyertaan Modal PT Habaring Hurung Sampit Disetujui

Ia mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan anggota BPBD untuk membuat tempat pengungsian dan dapur umum bagi warga yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan, karena saat ini statusnya darurat bencana banjir, sehingga dilakukan pembuatan dapur umum.

“Sore ini Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati akan meninjau langsung kelokasi banjir dan melihat langsung dimana didirikannya dapur umum bagi warga masyarakat yabg terdampak banjir di desa Hanjalipan tersebut,” tutupnya.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Rihel, mengatakan, banjir kembali meluas karena curah hujan masih tinggi, kalau di wilayah hulu mulai surut, biasanya banjir akan turun ke wilayah hilir.

“Berdasarkan data yang kami terima kemarin sore, banjir sudah merendam 36 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Banjir tersebut berdampak terhadap 4.830 kepala keluarga dengan 16.920 jiwa, 3.738 rumah, 20 tempat ibadah, 16 sekolah dan tiga fasilitas kesehatan,” kata Rihel saat di bincangi, Sabtu (22/10).

Menurutnya, Banjir terus meluas sehingga semakin banyak warga yang mengungsi, salah satunya korban banjir di Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, saat ini ada sekitar 15 kepala keluarga (KK) yang mengungsi ke tenda pengungsian dan 15 KK yang mengungsi ke daerah perkotaan.

Baca Juga :  Terapkan Sistem Online untuk Antrean dan Pendaftaran di RSUD Sampit

“Desa Hanjalipan merupakan desa yang terparah dan terlama dilanda banjir pada periode ini. Sudah sekitar 1,5 bulan desa di pinggir sungai ini dilanda banjir dengan ketinggian air 1,5 hingga 2,5 meter dari jalan desa,” ujar Rihel.

Dirinya mengatakan saat ini banjir yang melanda desa itu semakin parah sehingga jumlah warga yang mengungsi terus bertambah, Saat ini seluruh rumah di desa yang dihuni dihuni 461 kepala keluarga itu terendam banjir semua.

“Sebagian warga masih ada yang bertahan dengan cara membuat apar-apar atau panggung di dalam atau pelataran rumah, tetapi kalau banjir semakin dalam sampai atap rumah maka dipastikan semua terpaksa mengungsi,” ucapan Rihel.

Baca Juga :  Ranperda Penyertaan Modal PT Habaring Hurung Sampit Disetujui

Ia mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan anggota BPBD untuk membuat tempat pengungsian dan dapur umum bagi warga yang terdampak banjir di Desa Hanjalipan, karena saat ini statusnya darurat bencana banjir, sehingga dilakukan pembuatan dapur umum.

“Sore ini Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati akan meninjau langsung kelokasi banjir dan melihat langsung dimana didirikannya dapur umum bagi warga masyarakat yabg terdampak banjir di desa Hanjalipan tersebut,” tutupnya.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru