29.4 C
Jakarta
Sunday, September 8, 2024

Turunkan Stunting, Begini Langkah yang Dilakukan Pemkab Kotim

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Isu kenaikan angka stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat penerintah setempat bergerak cepat untuk menekan kenaikan tersebut terus berlanjut. Berbagai program digulirkan untuk menekan dan mencegah kasus stunting. Program-program seperti Bina Keluarga Balita (BKB) hingga dapur sehat atasu stunting diharapkan mampu menekan kasus stunting di Kotim.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotim, Imam Subekti mengatakan program penurunan stunting saat ini menitikberatkan pada fasilitas terlaksananya berbagai program pembangunan bagi keluarga sasaran.

“Salah satu program kita adalah BKB kit yang merupakan media berupa seperangkat alat bantu penyuluhan yang berisi materi agar bisa meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 HPK. Tahun ini ada 25 paket BKP untuk 25 desa,” terangnya, Selasa (21/5).

Baca Juga :  Bandara Haji Asan Punya Potensi Besar Jika Dikembangkan

Selain itu, ada pula program sasaran calon pengantin (catin) keluarga beresiko dan balita stunting. Program tersebut akan dilakukan oleh tim pendamping keluarga untuk memantau perkembangan dan mendampingi para catin hingga mempunyai anak berusia 59 bulan. Tak hanya itu, pencatatan hasil pemantauan keluarga beresiko juga dilakukan demi mencegah stunting sedini mungkin.

Mini loka karya juga diterapkan sebagai salah satu langkah pencegahan stunting. Kegiatan tersebut menjadi pertemuan tim percepatan penurunan stunting kecamatan untuk mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga hingga hasilnya.

“Mini loka karya ini akan kita laksanakan di 17 kecamatan di Kotim. Sehingga bisa dilakukan pemantauan hingga menemukan hasilnya,” bebernya.

Program lain yang tak kalah efektif adalah audit stunting. Kegiatan ini akan mengidentifikasi resiko dan penyebab resiko pada kelompok sasaran yang berbasis survelians rutin. Selain itu ada lula giat dapur sehat atasi stunting (Dahsyat). Kegiatan itu akan dilakukan pelatihan untuk bisa membuat makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil dan balita dengan menggunakan bahan-bahan lokal.

Baca Juga :  Lakukan Upaya Penanganan Tatalaksana KLB untuk Mencegah Penyebaran DBD

“Tahun ini program Dahsyat akan dilaksanakan di 33 kampung KB. Kita berharap tentunya program-program tadi bisa menurunkan kembali angka stunting di Kotim,” tutupnya. (sli)

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Isu kenaikan angka stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat penerintah setempat bergerak cepat untuk menekan kenaikan tersebut terus berlanjut. Berbagai program digulirkan untuk menekan dan mencegah kasus stunting. Program-program seperti Bina Keluarga Balita (BKB) hingga dapur sehat atasu stunting diharapkan mampu menekan kasus stunting di Kotim.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Kotim, Imam Subekti mengatakan program penurunan stunting saat ini menitikberatkan pada fasilitas terlaksananya berbagai program pembangunan bagi keluarga sasaran.

“Salah satu program kita adalah BKB kit yang merupakan media berupa seperangkat alat bantu penyuluhan yang berisi materi agar bisa meningkatkan penerapan pengasuhan 1000 HPK. Tahun ini ada 25 paket BKP untuk 25 desa,” terangnya, Selasa (21/5).

Baca Juga :  Bandara Haji Asan Punya Potensi Besar Jika Dikembangkan

Selain itu, ada pula program sasaran calon pengantin (catin) keluarga beresiko dan balita stunting. Program tersebut akan dilakukan oleh tim pendamping keluarga untuk memantau perkembangan dan mendampingi para catin hingga mempunyai anak berusia 59 bulan. Tak hanya itu, pencatatan hasil pemantauan keluarga beresiko juga dilakukan demi mencegah stunting sedini mungkin.

Mini loka karya juga diterapkan sebagai salah satu langkah pencegahan stunting. Kegiatan tersebut menjadi pertemuan tim percepatan penurunan stunting kecamatan untuk mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan pendampingan keluarga hingga hasilnya.

“Mini loka karya ini akan kita laksanakan di 17 kecamatan di Kotim. Sehingga bisa dilakukan pemantauan hingga menemukan hasilnya,” bebernya.

Program lain yang tak kalah efektif adalah audit stunting. Kegiatan ini akan mengidentifikasi resiko dan penyebab resiko pada kelompok sasaran yang berbasis survelians rutin. Selain itu ada lula giat dapur sehat atasi stunting (Dahsyat). Kegiatan itu akan dilakukan pelatihan untuk bisa membuat makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil dan balita dengan menggunakan bahan-bahan lokal.

Baca Juga :  Lakukan Upaya Penanganan Tatalaksana KLB untuk Mencegah Penyebaran DBD

“Tahun ini program Dahsyat akan dilaksanakan di 33 kampung KB. Kita berharap tentunya program-program tadi bisa menurunkan kembali angka stunting di Kotim,” tutupnya. (sli)

Terpopuler

Artikel Terbaru