25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Jika Terjadi Banjir, BPBD Siap Membantu Pendistribusian Logistik Hingga Pemilu 2024

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menetapkan status siaga darurat banjir selama 90 hari. Mulai dari 19 Desember 2023 hingga 17 Maret 2024 mendatang, Penetapan status siaga darurat banjir ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang dilaksanakan pada Senin (18/12) kemarin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Multazam. Mengatakan bahwa Kabupaten Kotim berada di daerah aliran sungai dan sering terjadi banjir. Ketika banjir, ada beberapa desa yang terisolasi karena akses jalan menuju desa tersebut terputus, kondisi ini Tentunya dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu.

“Kami akan berupaya membantu kelancaran distribusi hingga pelaksanaan Pemilu 2024, mendatang, Sejumlah strategi telah disiapkan, salah satunya menempatkan personel beserta peralatan di titik-titik rawan, kita juga akan ikut memantau. Mudah-mudahan bisa membantu normalisasi distribusi kalau saat itu terjadi banjir,” kata Multazam.

Baca Juga :  Bupati : Lakukan Pemungutan Pajak Galian C yang Beroperasi Secara Ilegal

Dirinya mengatakan. Dalam menghadapi banjir pihaknya telah menyiapkan sejumlah peralatan seperti perahu karet 1 unit, perahu fiber 2 unit, mesin motor perahu 2 unit, pelampung, hingga genset untuk aliran listrik darurat. Peralatan yang ada di BPBD Kabupaten Kotim saat ini memang belum bisa dikatakan ideal, tapi pihaknya berupaya mengoptimalkan kinerja dibantu dengan sumber daya lainnya.

“Kita telah menyediakan sejumlah peralatan dalam menghadapi banjir, seperti perahu karet, perahu fiber, pelampung dan lainnya, peralatan yang kita miliki saat ini belum ideal, tapi kita juga terus berupaya mengoptimalkannya, Karena dalam status siaga darurat banjir ini juga melibatkan instansi lainnya,” ujar Multazam.

Dia juga mengatakan saat rapat koordinasi kemarin pihaknya juga melibatkan Bawaslu dan KPU Kabupaten Kotim agar bersama-sama mengantisipasi potensi kendala yang terjadi di lapangan yang disebabkan oleh banjir.

“Supaya mereka juga mengetahui bahwa pada Pemilu 2024 nanti, kalau musim hujan ada potensi banjir. Jadi mereka juga harus membuat skenario atau antisipasi untuk kelancaran pemilu. Misalnya saat pendistribusian logistik dilapisi dengan plastik agar tidak basah atau rusak jika terkena banjir,”  ucap Multazam.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi-Generasi Cerdas, Kreatif dan Berakhlak

Dirinya juga mengatakan, Berdasarkan hasil pendataan pihaknya pada musim hujan kali ini sudah ada sejumlah wilayah yang beberapa kali terendam banjir, antara lain Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu, Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, hingga genangan air di dalam Kota Sampit saat hujan lebat.

“Sedikitnya ada 17 desa di 5 kecamatan yang akses jalannya rawan putus akibat terendam banjir. Seperti Desa Hanjalipan, Simpur, dan Soren Kecamatan Kota Besi dan Desa Sudan, Sei Ubar Mandiri, Pantai Harapan, dan Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu kita berharap saat pendistribusian maupun  pelaksanaan pemilu tidak terjadi banjir sehingga dapat berjalan lancar dan aman,” tutupnya.(bah/ind)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) telah menetapkan status siaga darurat banjir selama 90 hari. Mulai dari 19 Desember 2023 hingga 17 Maret 2024 mendatang, Penetapan status siaga darurat banjir ini diambil berdasarkan hasil rapat koordinasi lintas sektoral yang dilaksanakan pada Senin (18/12) kemarin.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotim Multazam. Mengatakan bahwa Kabupaten Kotim berada di daerah aliran sungai dan sering terjadi banjir. Ketika banjir, ada beberapa desa yang terisolasi karena akses jalan menuju desa tersebut terputus, kondisi ini Tentunya dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan pemilu.

“Kami akan berupaya membantu kelancaran distribusi hingga pelaksanaan Pemilu 2024, mendatang, Sejumlah strategi telah disiapkan, salah satunya menempatkan personel beserta peralatan di titik-titik rawan, kita juga akan ikut memantau. Mudah-mudahan bisa membantu normalisasi distribusi kalau saat itu terjadi banjir,” kata Multazam.

Baca Juga :  Bupati : Lakukan Pemungutan Pajak Galian C yang Beroperasi Secara Ilegal

Dirinya mengatakan. Dalam menghadapi banjir pihaknya telah menyiapkan sejumlah peralatan seperti perahu karet 1 unit, perahu fiber 2 unit, mesin motor perahu 2 unit, pelampung, hingga genset untuk aliran listrik darurat. Peralatan yang ada di BPBD Kabupaten Kotim saat ini memang belum bisa dikatakan ideal, tapi pihaknya berupaya mengoptimalkan kinerja dibantu dengan sumber daya lainnya.

“Kita telah menyediakan sejumlah peralatan dalam menghadapi banjir, seperti perahu karet, perahu fiber, pelampung dan lainnya, peralatan yang kita miliki saat ini belum ideal, tapi kita juga terus berupaya mengoptimalkannya, Karena dalam status siaga darurat banjir ini juga melibatkan instansi lainnya,” ujar Multazam.

Dia juga mengatakan saat rapat koordinasi kemarin pihaknya juga melibatkan Bawaslu dan KPU Kabupaten Kotim agar bersama-sama mengantisipasi potensi kendala yang terjadi di lapangan yang disebabkan oleh banjir.

“Supaya mereka juga mengetahui bahwa pada Pemilu 2024 nanti, kalau musim hujan ada potensi banjir. Jadi mereka juga harus membuat skenario atau antisipasi untuk kelancaran pemilu. Misalnya saat pendistribusian logistik dilapisi dengan plastik agar tidak basah atau rusak jika terkena banjir,”  ucap Multazam.

Baca Juga :  Ciptakan Generasi-Generasi Cerdas, Kreatif dan Berakhlak

Dirinya juga mengatakan, Berdasarkan hasil pendataan pihaknya pada musim hujan kali ini sudah ada sejumlah wilayah yang beberapa kali terendam banjir, antara lain Desa Tumbang Mujam Kecamatan Tualan Hulu, Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi, hingga genangan air di dalam Kota Sampit saat hujan lebat.

“Sedikitnya ada 17 desa di 5 kecamatan yang akses jalannya rawan putus akibat terendam banjir. Seperti Desa Hanjalipan, Simpur, dan Soren Kecamatan Kota Besi dan Desa Sudan, Sei Ubar Mandiri, Pantai Harapan, dan Tumbang Koling Kecamatan Cempaga Hulu kita berharap saat pendistribusian maupun  pelaksanaan pemilu tidak terjadi banjir sehingga dapat berjalan lancar dan aman,” tutupnya.(bah/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru