SAMPIT, PROKALTENG.CO– Sudah hampir dua minggu ini, banjir terjadi di beberapa Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), dan banjir yang terjadi saat ini merupakan yang terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya, karena hampir setiap hari terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
Camat Parenggean Siyono mengatakan sebelumnya beberapa desa di Kecamatan Parenggean sudah mulai surut, tetapi dalam dua hari ini curah hujan masih tinggi sehingga memicu banjir kembali meningkat.
Ada lima desa dan satu kelurahan di Kecamatan Parenggean yang terendam banjir parah bahkan ketinggian mencapai 1 meter lebih.
“Beberapa hari lalu banjir mulai surut sekitar 10 centimeter, tetapi masyarakat waswas karena curah hujan masih tinggi sehingga tidak menutup kemungkinan memicu banjir kembali naik, Kami terus memantau kondisi banjir di Kecamatan Perenggean ini,” kata Siyono, Selasa (20/9).
Menurutnya sebagian besar korban banjir memilih bertahan di rumah mereka dengan membuat apar-apar atau semacam panggung di rumah mereka untuk beraktivitas selama banjir belum surut, dan petugas kesehatan juga berkeliling memantau kondisi para korban banjir.
“Kalau ada yang mengeluh sakit maka langsung ditangani oleh petugas kesehatan setempat, karena selama banjir terjadi sebagian warga mengalami gatal-gatal makanya petugas kesehatan siap siaga,” ujar Siyono
Dirinya juga mengatakan bahwa kemarin senin mendampingi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotim untuk menangani darurat jalan poros Parenggean di kilometer 17 menuju Tumbang Sangai Kecamatan Telaga Antang yang sedang putus akibat banjir dan memicu kemacetan panjang.
“Saya Dinas PUPR kemarin melakukan pendampingan penanganan jaln yang putus bersama perusahaan secara darurat agar jalan tersebut dapat dilewati kembali,” ucap Siyono.
Selain Kecamatan Parenggean Banjir cukup parah juga masih melanda Kecamatan Kota Besi, ada lima desa yang masih terendam banjir tersebut yaitu Desa Rasau Tumbuh, Sorenya, Pamalian, Palangan dan Simpur.
“Kalau melihat curah hujan selama dua hari ini kembali meningkat, banjir kembali meningkat, khusus di Desa Hanjalipan yang posisinya paling rendah dan paling parah dilanda banjir hingga hari ini warga tidak dapat melakukan aktivitas,” ucap Camat Kota Besi Gusti Mukafi
Dirinya mengatakan saat ini masih ada belasan keluarga yang mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka masih terendam banjir cukup parah. Koordinasi terus dilakukan untuk memastikan pelayanan kesehatan dan bantuan kebutuhan pokok bagi korban banjir.
“Di Desa Hanjalipan juga ada disiapkan semacam rumah lumbung sosial, yang berada agak tinggi dari bangunan yang lain karena dapat menampung semua bantuan, termasuk bantuan obat-obatan, dan kami terus meningkatkan koordinasi baik pelayanan kesehatan maupun kebutuhan bahan pokok bagi warga,” ujar Gusti Mukafi.(bah)