SAMPIT, PROKALTENG.CO– Sejak hari pertama lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah hingga Minggu (14/4) Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus didatangi ribuan pengunjung yang berlibur, Ramainya kunjungan wisata menyisakan banyaknya sampah berserakan di sepanjang pesisir pantai sehingga terlihat kotor,
Dari banyak sampah yang berserakan sebagian besar merupakan sampah yang tak bisa terurai. Seperti sampah plastik, botol minuman kemasan, dan lainnya, Dan lebih parah lagi, sampah-sampah itu sengaja dibuang ke pesisir pantai bahkan ke laut. Kebiasaan buruk ini tentu dapat merusak ekosistem laut yang jadi salah satu aset daerah.
Wakil Bupati Kabupaten Kotim Irawati merasa kesel melihat banyaknya sampah berserakan di kawasan obyek wisata ujung pandaran dan terlihat sangat kotor, Kedatangan dirinya untuk melakukan patroli keamanan di wilayah tempat wisata tersebut bersama Kapolres Kotim AKBP Sarpani.
“Kami melihat sepanjang pesisir Pantai Ujung Pandaran mulai dari Rumah Betang milik pemerintah daerah hingga sejumlah villa-villa milik pihak swasta semuanya berserakan dengan sampah,” kata Irawati, Minggu (14/4).
Kedatangan dirinya di tempat wisata tersebut disambut pemandangan yang kumuh, ia sangat menyayangkan minimnya kesadaran pengunjung dan pedagang untuk membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Padahal setiap villa ada tempat sampah telah disediakan pengelolanya.
“Saya sempat menghubungi Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah Desa agar turun tangan turut serta menyisir pantai untuk membersihkan sampah tersebut, tetapi mereka agak lambat datangnya, sehingga saya mengambil inisiatif bersama DLH, BPBD, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan dan Protokol untuk turun tangan membersihkan Pantai Ujung Pandaran itu,” ujar Irawati.
Dirinya juga meminta kerja sama pengelola villa, pemerintah kecamatan, pemerintah desa, pengunjung, dan pedagang untuk menjaga kebersihan pantai ujung pandaran, karena yang datang tidak hanya masyarakat Kabupaten Kotim, tetapi ada juga dari Palangka Raya, Pangkalan Bun, Katingan, Seruyan bahkan ada yang dari Pulau Jawa.
“Saya ada bertemu dengan wisatawan dari Jakarta yang sangat menyayangkan kondisi tempat wisata ujung pandaran ini terlihat kotor, Padahal suasananya bagus, dan ini akan menjadi cerita buruk bagi mereka, dan saya sangat menyayangkan, masyarakat yang melihat dirinya memungut sampah acuh dan justru merekam aksi tersebut, bukan ikut membantu untuk membersikan sampah yang ada di sekitarnya,” tutupnya.(sli/kpg)
–