SAMPIT, PROKALTENG.CO – Bandara Udara Haji Asan digadang-gadang punya potensi yang luar biasa bagi Kotawaringin Timur (Kotim) jika berhasil dilakukan pengembangan. Pemkab Kotim sendiri tengah melakukan kajian kepada bandara tersebut dengan menggandeng Universitas Brawijaya.
Bupati Kotim Halikinnor mengatakan, kajian ekspos terkait pengembangan bandara tersebut telah dibeberkan. Ia berharap dengan kajian tersebut, dapat memperkuat usulan pengembangan bandara itu ke instansi terkait.
“Kita telah mendengar hasil kajian Pemkab Kotim dengan Universitas Brawijaya. Mudah-mudahan ini bisa menguatkan usulan kita ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub),”ujar Halikin usai menghadiri Rapat analisa Kebutuhan Bandara H Asan Sampit di Aula Sei Mentaya Bappelitbangda, Rabu (13/12).
Dirinya menyebutkan dengan dilakukannya kajian antara Pemkab Kotim dengan Universitas Brawijaya itu, diharapkan dapat menjadi pertimbangan Kemenhub untuk dapat menyetujui wacana itu. Nantinya, pengembangan bandara tersebut tak sebatas memperpanjang landasan pacu. Akan tetapi peningkatan Pavement Cassification Number (PCN) beserta fasilitas lainnya juga turut dikembangkan.
“Pertimbangan ini dilakukan karena jumlah penduduk kita (Kotim, red) terus meningkat dari tahun ke tahun. Ini akan berpengaruh kepada kebutuhan masyarakat di berbagai sektor. Salah satunya transportasi,”ucap Halikin.
Selain itu, potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang besar juga menjadi alasan Bandara Haji Asan dikembangkan. Sejumlah investor sekarang ini sudah mulai ada di Bumi Habaring Hurung. Baik yang sudah beroperasi maupun yang akan beroperasi. Sehingga jika bandara tersebut dikembangkan, maka dampak positif akan didapat oleh Kotim. Sehingga berpotensi besar untuk kemajuan daerah.
“Kita berharap kajian kita dapat meyakinkan pemerintah pusat untuk menganggarkan pengembangan bandara ini. Karena potensinya besar sekali. Karena semua membutuhkan transportasi. Baik laut, darat maulun udara,”pungkasnya. (sli)