SAMPIT, PROKALTENG.CO– Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor. Meminta kepada perangkat daerah untuk bisa memaksimalkan pendataan bayi, pada aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
Hal itu untuk mendapatkan data bayi yang akurat di Kabupaten Kotim. Sehingga jika ada keperluatn berkaitan hal tersebut seperti penanganan stunting dan lain-lain, maka data yang akurat bisa didapat dengan mudah melalui aplikasi.
“Saya meminta kepada satuan perangkat daerah dan dinas terkait yang ada di Kotim beserta jajarannya. Agar bisa memaksimalkan pendataan di aplikasi E-PPGBM. Jadi kita bisa mendapat data dengan mudah,” kata Halikin, Senin (14/8).
Menurutnya, penginputan data di aplikasi E-PPGBM saat ini masih rendah, dan masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat. Dari data yang didapat, sejauh ini rata-rata pengintputan data di Kabupaten Kotim pada aplikasi tersebut hanya sebesar 24 persen setiap bulannya di tahun 2023. Angka tersebut jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pusat, sebesar 60 persen setiap bulannya.
“Target pemerintah pusat, penginputan data di aplikasi tersebut sebesar 60 persen setiap bulannya. Tetapi, kita di tahun 2023 sejauh ini hanya ada 24 persen saja setiap bulannya,”ungkap Halikin.
Diriny menyebutkan, dari banyak kemudahan yang didapat jika data yang dimasukkan di aplikasi tersebut sesuai dan maksimal. Salah satunya adalah jumlah sebaran jumlah keseluruhan penyakit stunting yang terjadi pada suatu waktu tertentu di Kabupaten Kotim bisa diketahui. Jadi penanganannya bisa dilakukan dengan maskimal, tepat sasaran dan menurunkan jumlah angka stunting yang ada.
“Banyak manfaat yang bisa kita dapat dari aplikasi ini. Contohnya kita bisa mengetahui secara pasti jumlah dan sebaran prevalensi stunting di Kotim. Jadi data yang dimasukkan harus akurat dan maksimal,” sampai Halikin.
Dia juga meminta kepada para camat, kepala desa, puskesmas, Pemberdayaan dan Kesejahteraan keluarga (PKK), dan kader pembangunan manusia yang ada di desa untuk meningkatkan koordinasi sehingga dapat membantu pemerintah dalam memaksimalkan pengintputan data bayi dan balita dalam aplikasi E-PPGBM. Selain itu hal itu juga diperuntukkan agar kunjungan masyarakat ke posyandu lebih maksimal.
“Saya minta kepada para camat, kepala desa, puskesmas, PKK, dan kader pembangunan manusia yang ada di desa untuk meningkatkan koordinasinya. Jadi data penginputan bayi dan kunjungan masyarakat ke posyandu lebih maksimal,”pungkasnya.
Untuk diketahui, dilansir dari data dalam pencatatan elektronik di aplikasi E-PPGBM yang di data oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, data sebaran jumlah keseluruhan penyakit stunting yang terjadi pada suatu waktu tertentu di Kotim sebesar 20,7 persen di tahun 2023. Angka tersebut mengalami penurunan dari angka sebelumnya. Ditargetkan, angka tersbut bisa turun sesuai target pemerintah di angka 14 persen di tahun 2024.(sli/kpg/ind).