Site icon Prokalteng

Kondisi Investasi di Kotim Menjanjikan, Transportasi Udara Sangat Dibutuhkan

Bupati Kotim Halikinnor saat melakukan audiensi dengan Dirjen udara Kemenhub, Maria Indah Kristi untuk membahas pengembangan bandara, Senin (10/6). (FOTO : RUSLI/KP)

PROKALTENG.CO– Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menerus diupayakan oleh pemerintah setempat. Bandara kebanggaan masyarakat Kotim itu, digadang-gadang dapat memberikan keuntungan bagi daerah jika dilakukan pengembangan.

Perpanjangan dan pelebaran runway tengah diupayakan Pemkab Kotim sejak tahun lalu. Hal itu guna memungkinkan pesawat dengan ukuran besar bisa mendarat di Bandara Haji Asan Sampit. Dampaknya, harga tiket pesawat akan lebih terjangkau bagi masyarakat.

Demi mewujudkan itu, Bupati Kotim Halikinnor menemui Direktorat Jenderal (Dirjen) udara Kementrian Perhubungan (Kemenhub) di Jakarta, Senin (10/6). Pertemuan itu bertujuan untuk membahas rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit yang harus melalui persetujuan Kemenhub.

“Alhamdulillah saya hari ini bisa berkesempatan bertemu dengan Ibu Maria Indah Kristi dari Dirjen udara Kemenhub untuk membahas rencana pengembangan bandara kita. Mudah-mudahan langkah kita dilancarkan oleh Allah,” ujarnya.

Halikinnor mengatakan, saat ini kondisi investasi di Kotim cukup menjanjikan. Hal itu membuat Kotim menjadi ladang investasi yang berpotensi besar nagi para investor. Dengan potensi itu, tentunya transportasi udara sangat dibutuhkan. Terlebih lagi, bandara Kotim juga menjadi tujuan dari masyarakat dari Kabupaten lain untuk menempuh tansportasi udara. Sehingga pengembangan dirasa perlu dilakukan.

“Wadah kita wadah investasi. Jadi sektor penerbangan ini cukup penting. Jika nanti sudah dilakukan perpanjangan runway, maka pesawat besar bisa mendarat. Itu membuat harga tiket kita terjangkau,” jelasnya.

Rencananya perpanjangan runway yang semula sepanjang 2.060 meter akan diperpanjang menjadi 2.250 meter. Angka itu merupakan standar bandara untuk memungkinkan pesawat berbadan besar bisa mendarat. Ditargetkan, perpanjangan itu bisa dilakukan tahun depan.

“Mudah-mudahan tahun 2025 bandara kita bisa dikembangkan. Jadi masyarakat tidak lagi perlu keluar kota untuk menggunakan transportasi pesawat yang murah,” tandasnya. (sli/kpg)

Exit mobile version