SAMPIT, PROKALTENG.CO– Program merdeka belajar memberikan kebebasan kepada anak, untuk mengoptimalkan bakat dan talentanya. Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih. Tetapi mereka tetap harus diawasi. Terutama oleh orang tua dan guru. Karena kemajuan teknologi jangan sampai membuat anak mengabaikan potensi dan bakatnya di bidang lain.
“Perkembangan dunia pendidikan saat ini berhubungan dengan perkembangan zaman. Program merdeka belajar bagian dari upaya pemerintah, mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang, karena dunia pendidikan sangat berperan dalam mewujudkan cita-cita bangsa. Tetapi orang tua tidak boleh memaksakan kehendak. Anak harus dilakukan pendampingan dan bimbingan dalam menekuni bakat dan talentanya untuk mencapai kesuksesannya,” kata Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) H.Halikinnor, Selasa (8/8).
Dirinya berharap. Semua anak Indonesia, khususnya anak-anak di Kabupaten Kotim. Selalu sehat, cerdas dan ceria. Pemerintah Kabupaten juga telah berkomitmen dalam melindungi hak-hak anak. Komitmen itu diwujudkan melalui upaya bersama menjadikan daerah ini menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA).
“Semua organisasi perangkat daerah, termasuk Dinas Pendidikan bahu-membahu dalam menjalankan semua program yang dibuat. Upaya itu membuahkan hasil, pada Sabtu 22 Juli 2023 lalu, Kabupaten Kotim untuk pertama kalinya meraih penghargaan Pratama menuju KLA dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA),” kata Halikin.
Menurutnya. Dengan raihan penghargaan, mencerminkan komitmen dan keseriusan para pemimpin daerah. Dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk memastikan terwujudnya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di wilayah masing-masing.
“Pemerintah daerah sangat serius dalam upaya memenuhi hak-hak anak. Bukan sekadar mengejar status sebagai KLS saja, tetapi lebih pada keinginan menjadikan daerah ini benar-benar menjadi daerah yang layak, aman dan nyaman bagi anak,” ujar Halikin
Dirinya mengatakan. Saat pelaksanaan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH). Capaian penyelenggaraan KLA di Kabupaten Kotim, dengan menggelontorkan angaran sekitar Rp18 miliar. “Ini wujud keseriusan pemerintah daerah menjadikan daerah ini sebagai Kota Layak Anak. Dengan keseriusan kita, Alhamdullillah membuahkan hasil dan kita dapat meraih penghargaan Pratama menuju KLA dari Kemen PPPA,” ucapnya.(bah/kpg/ind)